Kartu Tani Amankan Distribusi Pupuk Bersubsidi

Kabupaten Banyumas

Kartu Tani Amankan Distribusi Pupuk Bersubsidi

 

BANYUMAS : Bupati Banyumas Ir Achmad Husein menyerahkan Kartu Tani kepada perwakilan petani, Kamis (12/1) di Pendopo Kantor Camat Ajibarang. Penyerahan ini bersamaan dengan pada Launching Kartu Tani Jawa Tengah di 21 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah, dimana Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan secara simbolis kepada kelompok tani di Magelang. Petani Banyumas yang sudah terdaftar sekitar 78.000 orang, sedangkan kartu yang sudah selesai baru sekitar 50.000 kartu.  

 

Bupati berharap dengan adanya kartu tani dapat memberi jaminan adanya pupuk kepada petani. Menurut Bupati awal mula keberadaan kartu tani dikarenakan para petani selalu menemui kendala kelangkaan pupuk bersubsidi saat masa pemupukan. Setelah dilakukan analisis, ternyata masalahnya adalah pendistribusian barang bersubsidi yang dijual terbuka, sehingga banyak terjadi penyimpangan. Karenanya perlu perubahan sistem agar pendistribusian pupuk bersubsidi dilakukan tertutup, dengan menggunakan kartu tani.

 

“Dengan kartu tani, diharapkan distribusi pupuk bersubsidi dapat benar-benar diterima petani yang berhak. Setiap petani hanya akan menerima jatah alokasi sesuai dengan yang tercantum dalam sistem. Dengan demikian penyimpangan pupuk bersubsidi yang selama ini dapat diminimalisasi dan dihindari. Dan kebutuhan pupuk bagi para petani yang berhak menerima akan lebih terjamin. Pada akhirnya maka target produksi yang telah ditetapkan akan dapat diwujudkan, dan petani pun semakin sejahtera,” terang Bupati.

 

Bupati meminta kepala Dinas Pertanian dan Asekbang segera berkoordinasi dengan PPL dan distributor untuk melayani petani dalam memberi kepastian mendapatkan pupuk bersubsidi. Dia berpendapat kartu petani yang ditunjukkan BRI sudah bagus, baik secara fisik maupun sistem.

 

“Jangan sampai setelah lauching menimbulkan masalah, yang tidak terselesaikan seperti Raskin,” tambah Bupati  

 

Sedangkan Pimpinan Cabang BRI Ajibarang Rahadi Kristiyono mengatakan kartu tani yang dilaunching, berbentuk dan berfungsi seperti kartu ATM. Dengan kartu tani, petani hanya dapat membeli pupuk sesuai luas lahan sehingga penyalahgunaan pupuk dapat dihindari.

 

"Semua transaksi pembelian pupuk oleh petani akan tercatat sehingga pemerintah bisa memantau distribusi dan konsumsi pupuk di kalangan petani, selain itu juga dapat membiasakan petani untuk menabung dan mengunakan untuk pembayaran lain seperti listrik dan telepon" ujarnya.

 

Di samping itu juga dapat mewujudkan distribusi pupuk bersubsi disesuai dengan asas "enam tepat" tepat jumlah, jenis, waktu, tempat, mutu, dan harga, serta pemberian layanan perbankan bagi petani. Kartu tani ini juga akan disinergikan dengan aplikasi lain yang dapat mengendalikan perdagangan dan inflasi. Dengan begitu pertumbuhan ekonomi akan mudah didorong.

 

“Selain itu, pihak Bank juga mempunyai data para petani seandainya suatu saat membutuhkan modal tambahan untuk pengembangan usaha pertanian,” kata Kristiyono  

 

 


Jumat, 13 Januari 2017