Kapolres Banyumas Pimpin Upacara Penurunan Bendera

Kabupaten Banyumas

Kapolres Banyumas Pimpin Upacara Penurunan Bendera

 

Kepala Kepolisia Resor (Kapolres) Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun, S.I.K menjadi inspektur upacara penurunan bendera merah putih tingkat Kabupaten Banyumas Jumat (17/8) di Alun alun Purwokerto. Peserta upacara terdiri dari Korsik dari Ajenrem 071 Wijaya Kusuma, Perwira TNI POLRI, Pasukan Denpom IV/1, Gabungan TNI, Gabungan POLRI, SATPOL PP, Gabungan ASN, KORPRI, PGRI, Satlinmas, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Kepemudaan, Mahasiswa, Pelajar, PMR dan Pramuka.

Ratusan undangan juga terlihat antara lain Pimpinan Forkompinda, Pimpinan dan Anggota DPRD, Sekretaris Daerah, Para Veteran, Pimpinan Perguruan Tinggi, Tokoh Masyarakat di wilayah Kabupaten Banyumas, diluar alun-alun juga terlihat warga masyarakat menyaksikan upacara ini dengan tertib.

Bertindak sebagai komandan upacara AKP Finan S Radipta S.IK SH MH Kasatlantas Polres Banyumas. Sedangkan Pasukan Penurunan Bendera Merah Putih terdiri dari Pasukan 17 beranggotakan siswa-siswi SMA/SMK/MA baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Banyumas. Pasukan 8 diapit oleh Anggota Detasemen Polisi Militer IV-1 Purwokerto dengan didampingi 45 Pasukan TNI dari Yonif 406 / Candra Kusuma Purbalingga. Bertindak sebagai Komandan Paskibraka Letda Inf Muhammad Azril Komandan Pleton II Kompi Senapan Yonif 406 / Candra Kusuma.

Pembawa bendera Ardeva Resky Fortuna siswi SMA N 2 Purwokerto dan petugas penurunan bendera Febrian Gana Saputra SMA Negeri 2 Purwokerto, Niko Adyaksa Putra SMA Negeri 1 Purwokerto dan Ardiansah Nugroho dari SMA Negeri 1 Banyumas.

Sebelum pelaksanaan upacara penurunan bendera, dilaksanakan aubade yang melibatkan 300 siswa siswi SMA Negeri 2 Purwokerto dengan dirijen Albertus Catur Wicaksono dan Pianis Ignatius Pamurtia Dita

Upacara bendera 17 Agustus merupakan upacara yang sangat sakral bagi Bangsa Indonesia. Hampir seluruh masyarakat melakukannya baik pemerintahan, swasta, organisasi masyarakat, sekolah termasuk pondok pesantren. Tempatnya pun tidak hanya dilapangan bahkan di puncak gunung juga banyak yang melakukannya.Karena begitu sakralnya bagi bangsa Indonesia maka dalam pelaksanaan meminimalisir kesalahan.


Senin, 20 Agustus 2018