Awali Peringati Hari Jadi, Pemkab Lakukan PSN di Daerah Endemis

Kabupaten Banyumas

PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten Banyumas mengawali kegiatan hari jadi ke 432  Tahun 2014, jum'at (7/3) kemarin melakukan Pencanangan Pembrantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah (DBD), kegiatan PSN dilakukan secara serentak di 37 Desa/Kelurahan di Kabupaten Banyumas yang merupakan daerah endemis, pencanangan kegiatan dipusatkan di Desa Purwosari Kecamatan Batturaden oleh Wakil Bupati Banyumas dr. Budi Setiawan.

Hadir dalam kegiatan tersebut Forkompinda Kabupaten Banyumas, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jateng,Rektor/Pimpinan Perguruan Tinggi dan Swasta di Purwokerto, Kepala Dinas/lemtekda, TP PKK Kaabupaten Banyumas, Komite PSN Kabupaten Banyumas dan Tokoh masyarakat Desa Purwosari Kecamatan Baturraden.

Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Banyumas dr. Istanto, M.Kes dalam laporannya mengatakan, kegiatan pencanangan PSN merupakan tindak lanjut dari surat Edaran Bupati Banuyumas nomor 443.2/578 tanggal 10 februari 2014 tentang pelaksanaan pembrantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD sekaligus dalam rangka kegiatan Hari Jadi kabupaten Banyumas ke-432 Tahun 2014.

Istanto juga mengatakan, dari hasil evaluasi penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti   pada tahun 2012 terdapat 199 kasus meninggal 4 orang, tahun 2013 naik menjadi 539 kasus meninggal 4 orangt sedangkan angka bebas  jentik (ABJ) tahun 2012 adalah 95,53% dan Tahun 2013 97,52%.

Istanto menjelaskan, besarnya ABJ tidak dapat dijadikan indikator berhasilnya partisipasi masyarakat dalam upaya preventif dan promotif untuk mencegah dan menanggulangi penyakit DBD, hal ini disebabkan belum seluruh desa/kelurahan melaksanakan kegiatan PSN.

"Hanya beberapa desa/kelurahan yang RT atau RW melaksanakan dan melaporkan PSN sehingga walaupun ABJ naik tetapi kasus DBD juga naik pada tahun 2013, oleh karena itu penggerakan PSN di seluruh lapisan masyarakat masih sangat perlu ditingkatkan untuk memutuskan rantai penularan penyakit DBD dan cikungunya, dan PSN juga merupakan indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat" imbuhnya.

Usai menyerahkan bantuan alat untuk pemantauan PSN kepada para kader PSN , wabub dr. Budi Setiawan dalam sambutannya mengatakan, DBD dan Cikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang hidup di genangan-gengangan air.

Kasus DBD di Kabupaten Banyumas dari tahun 2012 -2013 mengalami peningkatan yaitu dari 199 kasus menjadi 539 Kasus yang tersebar di 37 Desa /kelurahan endemis DBD , 13 Kecamatan dan 17 Puskesmas dan akhir-akhir ini juga muncul penyakit yang diduga Cikungunya.

Berbagai Upaya telah dilaksanakan oleh Pemerintah dan masyarakat antara lain dengan melalui Foging atau pengasapan, PSN, dan lavasidasi dengan abate, dan yang paling mudah, murah dan Ramah lingkungan serta bisa dilaksanakan oleh seluruh masyarakat adalah PSN melalui gerakan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur tempat berkembang biak nyamuk serta upaya menghindari gigitan nyamuk.  

Budi menambahkan dari 3 upaya pembratasan sarang nyamuk yang paling efektif adalah 3M karena pembrantasan dengan Foging maupun penyemprotan  hanya mengusir nyamuk untuk sementara atau hanya membunuh nyamuk dewasa dan tindak membunuh telur atau jentik-jentik, foging juga kurang sehat karena menggunakan pestisida dan solar.

sedangankan gerakan 3M yang intinya menghindari adanya genangan air terbukti sangat ampuh untuk memutus perkembangan jentik menjadi Nyamuk dewasa yang efektif menularkan virus, untuk itu budi berharap agar seluruh masyarakat untuk secara rutin melakukan gerakan 3 M agar di kabupaten Banyumas kedepan tidak terjadi lagi kasus DBD.

PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten Banyumas mengawali kegiatan hari jadi ke 432  Tahun 2014, jum'at (7/3) kemarin melakukan Pencanangan Pembrantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah (DBD), kegiatan PSN dilakukan secara serentak di 37 Desa/Kelurahan di Kabupaten Banyumas yang merupakan daerah endemis, pencanangan kegiatan dipusatkan di Desa Purwosari Kecamatan Batturaden oleh Wakil Bupati Banyumas dr. Budi Setiawan.

Hadir dalam kegiatan tersebut Forkompinda Kabupaten Banyumas, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jateng,Rektor/Pimpinan Perguruan Tinggi dan Swasta di Purwokerto, Kepala Dinas/lemtekda, TP PKK Kaabupaten Banyumas, Komite PSN Kabupaten Banyumas dan Tokoh masyarakat Desa Purwosari Kecamatan Baturraden.

Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Banyumas dr. Istanto, M.Kes dalam laporannya mengatakan, kegiatan pencanangan PSN merupakan tindak lanjut dari surat Edaran Bupati Banuyumas nomor 443.2/578 tanggal 10 februari 2014 tentang pelaksanaan pembrantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD sekaligus dalam rangka kegiatan Hari Jadi kabupaten Banyumas ke-432 Tahun 2014.

Istanto juga mengatakan, dari hasil evaluasi penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti   pada tahun 2012 terdapat 199 kasus meninggal 4 orang, tahun 2013 naik menjadi 539 kasus meninggal 4 orangt sedangkan angka bebas  jentik (ABJ) tahun 2012 adalah 95,53% dan Tahun 2013 97,52%.

Istanto menjelaskan, besarnya ABJ tidak dapat dijadikan indikator berhasilnya partisipasi masyarakat dalam upaya preventif dan promotif untuk mencegah dan menanggulangi penyakit DBD, hal ini disebabkan belum seluruh desa/kelurahan melaksanakan kegiatan PSN.

"Hanya beberapa desa/kelurahan yang RT atau RW melaksanakan dan melaporkan PSN sehingga walaupun ABJ naik tetapi kasus DBD juga naik pada tahun 2013, oleh karena itu penggerakan PSN di seluruh lapisan masyarakat masih sangat perlu ditingkatkan untuk memutuskan rantai penularan penyakit DBD dan cikungunya, dan PSN juga merupakan indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat" imbuhnya.

Usai menyerahkan bantuan alat untuk pemantauan PSN kepada para kader PSN , wabub dr. Budi Setiawan dalam sambutannya mengatakan, DBD dan Cikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang hidup di genangan-gengangan air.

Kasus DBD di Kabupaten Banyumas dari tahun 2012 -2013 mengalami peningkatan yaitu dari 199 kasus menjadi 539 Kasus yang tersebar di 37 Desa /kelurahan endemis DBD , 13 Kecamatan dan 17 Puskesmas dan akhir-akhir ini juga muncul penyakit yang diduga Cikungunya.

Berbagai Upaya telah dilaksanakan oleh Pemerintah dan masyarakat antara lain dengan melalui Foging atau pengasapan, PSN, dan lavasidasi dengan abate, dan yang paling mudah, murah dan Ramah lingkungan serta bisa dilaksanakan oleh seluruh masyarakat adalah PSN melalui gerakan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur tempat berkembang biak nyamuk serta upaya menghindari gigitan nyamuk.  

Budi menambahkan dari 3 upaya pembratasan sarang nyamuk yang paling efektif adalah 3M karena pembrantasan dengan Foging maupun penyemprotan  hanya mengusir nyamuk untuk sementara atau hanya membunuh nyamuk dewasa dan tindak membunuh telur atau jentik-jentik, foging juga kurang sehat karena menggunakan pestisida dan solar.

sedangankan gerakan 3M yang intinya menghindari adanya genangan air terbukti sangat ampuh untuk memutus perkembangan jentik menjadi Nyamuk dewasa yang efektif menularkan virus, untuk itu budi berharap agar seluruh masyarakat untuk secara rutin melakukan gerakan 3 M agar di kabupaten Banyumas kedepan tidak terjadi lagi kasus DBD.

kegiatan diakhiri dengan pemantauan jentik-jentik di rumah penduduk di Komplek perumahan Purwosari oleh Wakil Bupati Banyumas, TP PKK Kabupaten Banyumas, Dinas/Lemtekda, Komite PSN dan warga masyarakat sekitar.

Sumber : Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Banyumas

kegiatan diakhiri dengan pemantauan jentik-jentik di rumah penduduk di Komplek perumahan Purwosari oleh Wakil Bupati Banyumas, TP PKK Kabupaten Banyumas, Dinas/Lemtekda, Komite PSN dan warga masyarakat sekitar.


07 03 2014 11:41:46