Banyumas Extravaganza 2014 Meriah

Kabupaten Banyumas

PURWOKERTO – Pucak peringatan Hari Jadi Ke-432 Kabupaten Banyumas ditandai gelaran “Banyumas Extravaganza 2014” yang mengusung konsep Topeng dalam Balutan Batik Banyumasan, Mingu (27/4) berlangsung sangat meriah. Acara yang dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dihadiri Kepala Pariwisata se Jawa Tengah, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), Kepala SKPD dan tokoh masyarakat di Banyumas.

Kemeriahan diawali dengan penampilan Grup Kenthong Cablaka yang menampilkan 432 pemain, penari dan para pendukung lainya itu berhasil memukau puluhan ribu penonton yang memadati alun-alun. Penonton ini datang dari berbagai daerah, tidak hanya dari Banyumas tetapi juga kabupaten tetangga.

Tak terkcuali Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo, SH beserta Istri Atiqoh Ganjar Pranowo ikut terpukau menyaksikan musik kethong massal khas banyumasan itu, sesekali Beliau berdua memberi tepuk tangan. Bahkan diakhir penampilan musik kenthong itu Gubernur dan Istri didaulat untuk ikut menari bersama, sontak ribuan penonton yang memadati alun-alun itu memberi applause meriah. 

Pada saat berlangsungnya penampilan musik kenthong, terlihat mengitari Alun-alun Purwokerto, 3 paralayang yang dikemudikan oleh TNI Angkatan Udara dari Pangkalan Wirasaba turut memeriahkan suasana ulang tahun Kabupaten Banyumas itu.

Dalam laporanya Bupati Banyumas Ir Achmad Husein mengatakan bahwa penampilan Kenthongan Cablaka yang menampilkan 432 orang menandakan Banyumas ulang tahun yang ke 432. Sedangkan even Banyumas extravaganza yang memadukan ikon topeng dan batik diharapkan mampu menjadi terobosan baru di pariwisata Banyumas, serta mampu menarik perhatian wisatawan mancanegara. “Selain sebagai promosi pariwisata, kegiatan ini guna untuk memperkenalkan berbagai seni budaya yang berkembang di Kabupaten Banyumas” kata Husein.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik gelaran budaya tersebut. Menurutnya acara Banyumas Ekstravagansa itu sangat bagus sebagai ajang promosi, nguri-nguri potensi lokal kebudayaan di Banyumas, yang juga sebagai aset lokal.

"Pertunjukan seluruh potensi yang ada di ajang ini sangat bagus. Untuk kreasinya bagus, bahkan anak SMP dan SMA saja ikut serta untuk melakukan kreasi di pentas ini. Saya harap ini menjadi event tahunan, dan akan menarik pariwisata tiap tahun sebagai potensi yang luar biasa dari Banyumas, sehingga bisa dikenal di luar," kata Ganjar.

Sementara para peserta Banyumas Extravaganza diberangkatkan dari Gedung Bioskop Rajawali di Jl. S Parman menyusuri jalan kurang lebih 2 km. Puluhan bahkan ratusan ribu orang memadati sejumlah ruas jalan yang dilalui pergelaran, seperti Jalan S Parman, Jalan Situmpur  hingga Alun-alun Purwokerto di Jalan Jenderal Soedirman.

Karnaval diawali dengan Karnaval Sepeda Ontel yang diikuti sekitar 500 sepeda kuno dan disusul dengan peserta karnaval.

Sesuai namanya, Topeng Dalam Balutan Batik Banyumasan ini menampilkan berbagai busana bercorak batik khas Banyumas yang diperagakan oleh ratusan remaja putri dari berbagai sekolah di Kabupaten Banyumas dan semua membawa topeng. Sedangkan kesenidan dan budaya daerah dibawakan oleh peserta dari unsure masyarakat dari 27 kecamatan yang ada. Tak ketingalan SKPD, perusahaan Swasta dan organisasi kemasyarakatan ikut berparstisipasi.

Diantara peserta yang menonjol adalah hadhirnya kereta kencana milik Dinporabudpar, yang dinaiki Putri Indonesia asal Banyumas, juga terlihat 3 putri dengan busana bercorak batik Banyumasan kreasi desainer asal Banyumas, Anto Djamil.

Atraksi kesenian tradisional yang berkembang di Kabupaten Banyumas seperti Begalan, sendratari Kamandaka yang menceritkan asal-usul Baturraden, Cantingan, dan seni Buncis, juga dipertontonkan dalam karnaval tersebut.

Saat ditemui di sela-sela acara, Ketua Panitia Hari Jadi Ke-432 Kabupaten Banyumas Ir  Wahyu Budi Saptono M.Si mengatakan, pergelaran "Banyumas Extravaganza" merupakan agenda kegiatan yang digelar satu tahun sekali.

Menurut dia, Kabupaten Banyumas memiliki berbagai seni budaya yang adiluhung sehingga keberadaannya harus dilestarikan dan dikembangkan agar tidak punah.

Sumber : Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Banyumas


28 04 2014 12:48:30