Rakor Simulasi Penanganan Bencana Gunung Slamet

Kabupaten Banyumas

BANYUMAS – Meskipun status Gunung Slamet belum mengalami peningkatan, yaitu, masih berstatus wasapada level II, Pemerintah Kabupaten Banyumas tetap melaksanakan berbagai kegiatan yang antisipatif untuk menanggulangi segala kemungkinan terburuk terkait peningkatan aktifitas Gunung Slamet.

Wakil Bupati Banyumas Banyumas dr Budhi Setiawan yang membuka rapat koordinasi persiapan simulasi penanganan bencana Gunung Slamet di Pendopo Sipanji Kamis (20/3) kemarin mengatakan bahwa manajemen penanggulangan terhadap bencana harus dilatih guna meningkatkan kinerja terhadap unsur-unsur yang telah ada untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa.

Dandin 0701 Banyumas Letkol Inf M Asep Afandi yang memimpin rapat mengatakan Simulasi penanganan bencana akan dilaksanakan pada tanggal 25 Maret bertempat di Lapangan Desa Rempoah Kecamatan Baturraden. “Simulasi tersebut akan melibatkan seluruh personil Kodim, Satpol PP, dan Satuan lain serta SKPD terkait” Kata Asep.

Rapat juga melibatkan dari berbagai macam-macam unsur yang dimiliki pemerintah ataupun swasta, antara lain TNI, POLRI, Satpol PP, BPBD, Tim SAR, Tagama, PMI, RAPPI, Orari dan kelompok masyarakat lainya. Semua unsur ini nantinya akan menjalankan tugas, pokok, dan fungsinya masing-masing.

Terkait kendaraan yang akan digunakan untuk evakuasi para korban erupsi, Asep ,menjelaskan bahwa saat ini sudah ada sekitar 257 kendaraan. Kendaraan ini tersebar di 3 kecamatan masing-masing Baturraden 112 kendaraan, Sumbang 120 kendaraan dan Kedungbanteng 20 kendaraan. “Kami akan melakukan gladi posko dan gladi lapangan Satlak Gulbenc Kabupaten Banyumas dan penetapan media center pada sabtu 22 maret mendatang” kata Dandim.

Lebih lanjut Asep mengatakan, untuk skenario pada saat terjadi letusan Gunung Slamet, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu, mengendalikan proses evakuasi dan pengungian penduduk. Mengirimkan satgas medis dan obat-obatan, mengirimkan logistic, mendata pengungsi, memantau secara terus menerus aktifitas Gunung Slamet bersama PVMBG.

Diperkirakan jumlah pengungsi Kecamatan Baturraden 13.809 orang, Sumbang 23.105 dan Kedungbanteng 2.241 orang total 39.155 orang. Untuk itu Kecamatan Baturraden membutuhkan 135 MCK, 29 Tenda dan 4.321 tikar, Kecamatan Sumbang 215 MCK, 37 Tenda dan 9564 tikar dan Kecamatan Kedungbanteng membutuhkan 135 MCK, 9 tenda dan 2.242 tikar.

Saat terjadi letusan, Asep mengingatkan agar penyelamatan jiwa manusia menjadi prioritas utama. Asep juga mengatakan bahwa Operasi penanggulangan bencana di Banyumas dikendalikan oleh Bupati selaku penanggungjawab. Pencarian korban yang hilang atau belum ditemukan harus tetap diteruskan oleh koordinator wilayah dan unsur lainya.

“Satlak dengan Komando Dandim 0701 Banyumas bertanggung jawab secara langsung kepada Bupati selaku penanggungjawab satlak penanggulangan bencana di Banyumas. Pencarian korban yang hilang atau belum ketemu akan dilaksanakan selama tujuh hari, apabila belum ketemu pencarian dilanjutkan oleh coordinator wilayah dan unsure lain” tambah Asep.

Sumber : Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Banyumas


22 03 2014 07:10:45