PERAN WIDYAISWARA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ANDRAGOGI PADA DIKLAT APARATUR

Kabupaten Banyumas

Oleh.

Goto Kuswanto

goto_kuswanto@yahoo.com

 ABSTRACT

 Pendidikan untuk orang dewasa merupakan salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.Kenyataan di lapangan, munculnya masalah bagaimana kiat dan strategi membelajarkan orang dewasa.Orang dewasa sebagai pembelajar dalam kegiatan pembelajaran tidak dapat diperlakukan seperti anak-anak didik biasa yang sedang duduk di bangku sekolah.Oleh sebab itu, orang dewasa yang tumbuh sebagai pribadi dan memiliki kematangan konsep diri bergerak dari ketergantungan seperti yang terjadi pada masa kanak-kanak menuju ke arah kemandirian.Widyaiswara sebagai pengampu atau pemberi materi pada lembaga pendidikan dan pelatihan diharapkan menguasai metode-metode pembelajaran yang berwawasan pada kemampuan secara psikolgis orang dewasa dalam menerima materi pembelajaran.Orang dewasa pada hakikatnya adalah makhluk yang kreatif, bilamana seseorang mampu menggerakkan/menggali potensi yang ada dalam diri mereka.Dalam upaya ini, diperlukan keterampilan dan kiat khusus yang dapat digunakan dalam pembelajaran tersebut. Di samping itu, orang dewasa dapat dibelajarkan lebih aktif, apabila mereka merasa ikut dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran, terutama apabila mereka dilibatkan memberi sumbangan pikiran dan gagasan yang membuat mereka merasa berharga dan memiliki harga diri di depan sesama temannya. Artinya, orang dewasa akan belajar lebih baik apabila pendapat pribadinya dihormati.

Kata Kunci.Peranan Widyaiswara, Pembelajaran Andragogi

Pendahuluan

 Pendidikan orang dewasa merupakan salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan(Diklat). Kenyataan di lapangan, munculberbagai masalah bagaimana kiat dan strategi membelajarkan orang dewasa tersebut.Orang dewasa sebagai pembelajar dalam kegiatan pembelajaran tidak dapat diperlakukan seperti anak-anak didik biasa yang sedang duduk di bangku sekolah.Oleh sebab itu, harus dipahami, orang dewasa yang tumbuh sebagai pribadi dan memiliki kematangan konsep diri bergerak dari ketergantungan seperti yang terjadi pada masa kanak-kanak menuju ke arah kemandirian.

Kematangan psikologi orang dewasa sebagai pribadi yang mampu mengarahkan diri sendiri ini, mendorong timbulnya kebutuhan psikologi yang sangat dalam yaitu keinginan dipandang dan diperlakukan orang lain sebagai pribadi yang mengarahkan dirinya sendiri, bukan diarahkan, dipaksa, dan dimanipulasi oleh orang lain. Dengan demikian, apabila orang dewasa menghadapi situasi yang tidak memungkinkan dirinya menjadi dirinya sendiri, maka dia akan merasa dirinya tertekan dan merasa tidak senang. Orang dewasa bukan anak kecil, sehingga pendidikan bagi orang dewasa tidak dapat disamakan dengan pendidikan anak sekolah. Perlu dipahami,apa pendorong bagi orang dewasa belajar, apa hambatan yang dialaminya, apa yang diharapkannya, bagaimana ia dapat belajar paling baik, dan sebagainya (Lunandi, 1987).

Pemahaman terhadap perkembangan kondisi psikologi orang dewasa tentu saja mempunyai arti penting bagi widyaiswara dalam menghadapi orang dewasa sebagai pembelajar. Berkembangnya pemahaman kondisi psikologi orang dewasa semacam itu tumbuh dalam teori yang dikenal dengan nama andragogi. Andragogi sebagai ilmu yang memiliki dimensi yang luas dan mendalam akan teori belajar dan cara mengajar. Secara singkat, teori ini memberikan dukungan dasar yang esensial bagi kegiatan pembelajaran orang dewasa. Oleh sebab itu, upaya pembelajaran orang dewasa memerlukan pendekatan khusus, dan harus memiliki pegangan yang kuat akan konsep teori yang didasarkan pada asumsi atau pemahaman orang dewasa sebagai pembelajar.

Salah satu masalah dalam pengertian andragogi adalah pandangannya yang mengemukakan bahwa tujuan pendidikan itu bersifat mentransmisikan pengetahuan. Tetapi di lain pihak, perubahan yang terjadi seperti inovasi dalam teknologi, mobilisasi penduduk, perubahan sistem ekonomi, dan sejenisnya begitu cepat terjadi. Dalam kondisi seperti ini, pengetahuan yang diperoleh seseorang akancepat menjadi usang akibat lajunya proses perubahan dimaksud. Apabila demikian halnya, maka pendidikan sebagai suatu proses transmisi pengetahuansudah tidak sesuai dengan kebutuhan modern (Arif, 1994).

Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengkaji keunggulan andragogi dari berbagai aspek yang mungkin dilakukan Widyaiswara dalam upaya meningkatkan pembelajarkan orang dewasa (andragogi) sebagai salah satu alternatif pemecahan permasalahan kediklatan, sebab pendidikan dan pelatihan sekarang ini tidak lagi dirumuskan hanya sekedar sebagai upaya untuk mentransmisikan pengetahuan, tetapi dirumuskan sebagai suatu proses pendidikan sepanjang hayat atau belajar seumur hidup (long life learning).

Untuk Membaca Artikel ini silakan download di tautan berikut :

PERAN WIDYAISWARA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ANDRAGOGI PADA DIKLAT APARATUR

 


17 02 2015 10:50:32