Pemkab Banyumas dampingi 1.700 Ibu Hamil Risiko Tinggi

Kabupaten Banyumas

Pemkab Banyumas dampingi 1.700 Ibu Hamil Risiko Tinggi

PURWOKERTO, Pemkab Banyumas harus ekstra perhatian supaya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak baru lahir  (AKB) dapat ditekan seminimal mungkin, hal ini dengan ditemukannya data sekitar 1.700-an ibu hamil berisiko tinggi. Angka tersebut merupakan hasil pendataan yang dilakukan oleh Bapermas PKB Kabupaten Banyumas.

Sekertaris Bapermas PKB, Agus Miftah mengingatkan tingginya angka ibu hamil berisiko tinggi ini, akan sangat berpontensi menyebabkan tingginya AKI di Banyumas. “Saat ini di Banyumas ada sekitar 11 ribu ibu hamil, 1.700an berisiko tinggi” katanya.

Jumlah itu didapatkan berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh PLKB, dimana 1.700-an diantaranya terkategorikan ibu hamil berisiko tinggi yang perlu pendampingan khusus. Menurut Agus, ada beberapa indikator yang dijadikan acuan dalam penggolongan tersebut. Seorang ibu hamil dikatakan berisiko tinggi karena faktor usia, misalnya hamil di usia di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun. Kemudian kehamilan tersebut merupakan kehamilan yang sudah lebih dari tiga kali.

"Data ini nyata didapatkan dari lapangan ketika PLKB terjun langsung. Jadi untuk ibu hamil berisiko tinggi ini, akan mendapatkan pendampingan khusus," katanya.

Menurutnya, di Banyumas ada sekitar 30 ribu ibu hamil per tahunnya. Semakin banyaknya ibu hamil di Banyumas, risiko kematian ibu hamil juga semakin tinggi. Satu hal yang dilakukan pemerintah untuk menekan angka kehamilan adalah dengan mengikuti program KB.

“Bapak Bupati disetiap kesempatan selalu menyampaikan kepada semua pihak ikut bertanggung jawab terhadap Ibu Hamil resiko tinggi. Tidak hanya kami, tetapi juga para petugas kesehatan, tokoh masyarakat, khususnya keluarga untuk secara rutin memeriksakan kehamilanya, sehingga AKI dan AKB bisa ditekan” lanjut Agus

Parsito


06 05 2015 10:14:43