Banyumas Bentuk Satgas Penanggulangan Anak Putus Sekolah

Kabupaten Banyumas

Banyumas Bentuk Satgas Penanggulangan Anak Putus Sekolah

 

PURWOKERTO – Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Pendidikan setempat membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan anak putus sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi anak putus sekolah.

 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Purwadi Santoso, saat ditemui Rabu (8/6/2016) nebgatakan Satgas akan dibentuk di setiap kecamatan. Tugas dari Satgas yaitu melakukan pendataan, sekaligus pendampingan terhadap anak putus sekolah. Purwadi menilai keberadaan Satgas ini cukup penting, karena sekarang memasuki tahun pelajaran baru. 

 

Satgas ini akan melibatkan berbagai unsur dan sejumlah komponen yang berperan di tingkat kecamatan hingga desa/kelurahan.  ”Mulai dari camat, kepala UPK (Unit Pendidikan Kecamatan) hingga kepala desa dan ketua RT/RW diajak untuk terlibat langsung dalam penanggulangan anak putus sekolah,” katanya.

 

Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas mencatat, saat ini ada sekitar 230 siswa SD yang tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SLTP. “Banyak alasan yang melatarbelakangi, salah satunya kemauan anak yang lebih memilih untuk bekerja daripada bersekolah,” tambahnya.

 

Purwadi melanjutkan, selain melakukan pendataan, salah satu tugas yang cukup penting dari Satgas ini adalah melakukan pendampingan sekaligus memberikan dorongan kepada anak putus sekolah maupun keluarganya agar mau melanjutkan sekolah.

 

”Jadi ada mekanisme komunikasi yang harus dilakukan oleh Satgas tersebut. Mereka harus mampu membujuk dan memberikan pengertian tentang pentingnya melanjutkan sekolah, apalagi mereka yang masuk usia Wajar Dikdas sembilan tahun,” lanjutnya.

 

Satgas ini juga harus mampu berkomunikasi dengan sekolah dalam menjembatani anak putus sekolah.  ”Selain memberi motivasi, satgas juga harus memastikan pihak sekolah bersedia menampung anak putus sekolah yang ingin bersekolah lagi,” imbuhnya.

 

Purwadi juga berharap agar masyarakat, turut serta membantu program ini dan segera melaporkan jika di linggkungannya ada anak usia sekolah yang tidak sekolah atau putus sekolah. “Kalo bisa turut mengingatkan agar anak-anak tetap sekolah,” harapnya

 

 


Kamis, 09 Juni 2016