GUBERNUR RESMIKAN PENGOPERASIAN JALAN LINGKAR SUMPIUH

Kabupaten Banyumas

 

GUBERNUR RESMIKAN PENGOPERASIAN JALAN LINGKAR SUMPIUH

 

BANYUMAS - Para pemudik yang melintas di perlintasan kereta api sebidang Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, kini dapat berlega hati menyusul pengoperasian Jalur Lingkar Sumpiuh (JLS). Jalur sepanjang lima kilometer itu akan memecah kemacetan arus kendaraan yang selama ini terjadi di perlintasan rel.

 

"Mudah-mudahan Jalan Lingkar Sumpiuh ini bisa membantu menghindarkan kemacetan pemudik, sedangkan jalur rel Sumpiuh masih bisa digunakan sebagai alternatif," ujar Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP usai meresmikan pengoperasian Jalur Lingkar Sumpiuh, Rabu (22/6).

 

Ia menjelaskan, perlintasan kereta api sebidang di Sumpiuh dan overpass rel kereta api di Kecamatan Tambak selama ini menjadi titik kemacetan di ruas jalan nasional Buntu-Batas Kedu Selatan. Kondisi itu selalu terjadi saat mudik dan balik Lebaran, Sebab, menjelang Lebaran frekuensi kereta yang melintas semakin tinggi. Akibatnya, antrean kendaraan kian panjang.

 

Masalah kemacetan saat mudik, imbuh Ganjar, pasti akan selalu terjadi. Sebab, warga di perantauan yang jumlahnya mencapai 10 juta orang melakukan aktivitas mudik. Untuk itu, Ganjar meminta agar mereka dapat menikmatinya.

 

"Nikmatilah itu sebagai sensasi mudik. Jadi ngomel pun tetap tidak bisa terhindar dari macet. Akan tetapi yang penting adalah para pemudik dalam kondisi sehat jiwa, raga, maupun kendaraannya." imbuhnya.

 

Ganjar menambahkan, setelah beroperasinya jalur yang menghubungkan Desa Kebokura Sumpiuh hingga Desa Kamulyan, Tambak tersebut, para pemudik tidak perlu melewati Pasar Sumpiuh ataupun perlintasan sebidang Sumpiuh.

 

Selain memudahkan pemudik, adanya JLS juga akan membuka pintu-pintu perekonomian bagi masyarakat sekitar. Sepanjang sekitar lima kilometer yang membentang dari Desa Kebokura hingga Kamulyan itu, bisa didirikan warung, tempat makan, hingga rest area.

 

Sementara terkait jalur mudik yang rawan longsor, lanjut gubernur, pemprov bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan mengeceknya satu-persatu. Untuk titik-titik yang ditengarai berpotensi longsor dan langganan longsor bakal diberi rambu-rambu peringatan agar para pemudik waspada.

 

"Semua jalur ini belum dilengkapi rambu-rambu yang fix. Untuk itu pemudik diimbau berhati- hati dan jangan khawatir, kami selalu membantu," imbaunya

 


Jumat, 24 Juni 2016