Grebeg Suran Baturraden Meriah

Kabupaten Banyumas

Grebeg Suran Baturraden Meriah

Grebeg Suran dan lomba tenong pada Festival Baturraden 2016 yang dilaksanakan Minggu (30/10) berlangsung meriah. Ribuan peserta dari 12 desa penyangga Pariwisata Baturraden Banyumas, pelaku wisata Baturraden, menampilkan berbagai kreatifitas tenong.

Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Banyumas, Muntorichin mengatakan route festival grebeg suran dan lomba tenong tahun ini, jaraknya lebih pendek. Tahun sebelumnya peserta diharuskan menempuh jarak 2 Km yang dimulai dari Bumi Perkemahan Wana Wisata Baturaden, menuju parkir atas Lokawisata Baturraden. Tahun ini diberangkatkan dari depan Rumah Makan Prinsewu atau perempatan terminal bawah menuju lapangan dalam Lokawisata Baturraden.

Dengan route kirab yang lebih pendek kerumunan penonton begitu menumpuk disepanjang route yang dilewati. Prosesi kirab diawali dengan iring-iringan rombongan pembawa rontek dari Pramuka Kwarcab Banyumas diikuti sarana grebeg sura yang terdiri Ancak Gunung yang berisi hasil bumi beserta tumpeng tiga warna dan kambing kendit.

Kemudian rombongan dari Paguyuban Kerabat Mataraman dan rombongan 12 desa penyangga wisata dan pelku wisata menampilkan berbagai kreasi tenong. “Kelompok tenong dari Polres Banyumas juga turut memeriahkan kegiatan ini,” kata Muntorichin

Lebih ramai dan lebih tertib

Diantara rombongan yang paling menarik adalah ketika rombongan yang terdiri dari ratusan perempuan membawa Tenong (tempat makan terbuat bambu berbentuk bulat) yang berisikan takir yang berisikan nasi dan lauk serta gunungan yang terbuat hasil bumi berukuran besar dan tumpeng tiga warna yang membuat orang penasaran ingin melihat dari dekat.

Biasanya pembawa tenong tahun sebelumnya didominasi oleh Ibu-ibu, kali ini remaja putri banyak yang ikut membawa tenong. Kegiatan tahun ini hanya diikuti oleh satu grup kentongan.

Sebelum mengikuti upacara larungan dan penyerahan sesajen dari Kerabat Mataram kepada Bupati, para peserta melakukan prosesi kirab dihadapan Bupati Banyumas Ir Achmad Husein berserta Ny Erna Husein, Wakil Bupati dr. Budhi Setiawan, Ketua DPRD Juli Krisdianto perwakilan Forkompinda dan kepala SKPD dan tamu undangan.

Bupati mengaku bangga, bahwa kegiatan tahun ini, lebih meriah dan lebih tertib. Bupati juga memberi ucapan khusus kepada pembawa tenong dan peraga grebeg suran suran.

“Terima kasih kepada paraga grebeg suran khususnya pembawa tenong, kegiatan tahun ini lebih meriah dan tertib. Inilah kebersamaan kita, sambil melestarikan tradisi yang hampir punah dan penampilan kreasi baru untuk tenong yang akan menjadikan Wisata Budaya Banyumas lebih maju,” katanya.

Usai Bupati menyampaikan sambutan, ribuan masyarakat merangsek Ancak Gunungan dan berebut untuk mendapatkan hasil bumi itu. Kemudian dilanjutkan pelarungan tumpeng di kali Gumawang oleh Bupati Banyumas dan tamu undangan.

Ada acara tambahan yang cukup unik, setelah larungan Bupati dan Wakil Bupati diminta untuk melakukan ritual adat “nyuwuk” (mengusap kepala anak kecil dan mendokan). Sontak ini membuat pengunjung yang ada di Lokawisata membawa anak balitanya kepada bupati dan wakil bupati. Ada yang sekedar berjabat tangan, namun tidak sedikit yang meminta kepala anaknya diusap oleh bupati dan mohon didoakan agar kelak menjadi manusia yang berguna.

Yanti warga Rempoah mengaku senang, anaknya diusap dan didoakan oleh Bupati. “Sebenarnya ga tau ada acara suwukan, namun karena mendengar dari pembawa acara saya ikut berebut,” katanya.

Acara diakhiri dengan penyembilihan kambing kendit di komplek petilasan Baturraden

 

 


Senin, 31 Oktober 2016