LPPM Undip Gandeng Pramuka Opimalkan Cakupan Imunisasi MR

Kabupaten Banyumas

LPPM Undip Gandeng Pramuka Opimalkan Cakupan Imunisasi MR

 

PURWOKERTO : Pelaksanaan imunisasi measles dan rubella (MR) digelar secara serentak mulai (1/8). Imunisasi itu dilakukan untuk membentuk kekebalan terhadap penyakit measles atau campak dan rubella (campak Jerman). Sehingga, anak-anak wajib dibentengi dengan imunisasi MR.

Namun demikian ada beberapa orang tua yang menolah kegiatan tersebut, sehingga sampai saat ini masih belum memenuhi target 95 %.

Untuk mengoptimalkan target tersebut LPPM Univerrsitas Diponegoro Semarang melakukan ujicoba dengan mengandeng Pramuka Banyumas. Tim yang terdiri dari Sutopo Patria Jati, Ayun Sriatmi, Martini dan Niie Astoria melakukan sosialisasi dan Sosialisasi dan Pelatihan Imunisasi MR dengan Pramuka, Kepala Sekolah dan Pengelola Pondok Pesantren Jum’at (25/8) di Hotel Dominic Purwokerto. Kegiatan inibertujuan untuk memaksimalkan target  lmunisasi MR di Banyumas.

Ayun Sriatmi mengatakan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Propinsi, di Banyumas ada bebarapa orang tua yang menolak adanya imunisasi ini dengan berbagai alasan. Melalui pramuka diharapkan mampu memberi sosiasisasi dan mengajak teman temanya untuk imunisasi.

“Mudah-mudahan dengan pendekatan pertemanan, permainan dan pembinaan pramuka,imunisasi cegah campak dan rubella ini bisa dilakukan pada seluruh anak. Karena usia 9 bulan sampai 15 tahun wajib diimunisasi. Jadi, jangan sampai ada yang lolos tidak imunisasi,” kata Ayun.

Sementara, Agus Nur Hadie mengaku akan melaksanakan amat dan kepercayaan, untuk mengotimalkan cakupan imunisasi. Kwarcab Banyumas menjadi yang pertama yang mendapat kepercayaan dari LPPM Undip.

“Kita membuat rencana aksi dan tindak lanjut yang telah dirumuskan oleh Tim, dengan pendekatan pramuka. Dan kalo ini berhasil akan menjadi menjadi percontohan Kwarcab lainya,” kata Agus.

Kasi Survey dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Arif Sugiono mengatakan campak dan rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus campak dan rubella. Kedua penyakit ini tidak ada obatnya. Namun, bisa dicegah dengan imunisasi vaksin MR. Satu vaksin MR ini untuk mencegah dua penyakit sekaligus.

Selain itu, untuk mencegah campak dan rubella, daya tahan tubuh harus kuat agar virus tidak dapat menular. “Kalau daya tahan tubuh lemah, mudah terserang virus. Karena kedua penyakit ini sifatnya menular melalui saluran napas. Penyakit ini juga sebenarnya bisa menyerang umur berapapun. Karena itu, mulai usia dini harus diberikan imunisasi vaksin ini,” ujarnya.

Dinas Kesehatan menargetkan imunisasi vaksin MR ini yaitu 95 persen dari sasaran yang ada. Namun ternyata sampai saat ini belum mencapai target, maka Dinkes akan melakukan sweeping ke warga.

 


Selasa, 29 Agustus 2017