Pelayanan RSUD Banyumas, Kembali Normal Setelah Gempa

Kabupaten Banyumas

Pelayanan RSUD Banyumas, Kembali Normal Setelah Gempa

 

BANYUMAS : Mulai hari Rabu (3/1/2018) ruang hemodialisa atau cuci darah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas, berfungsi normal. Pasca terdampak gempa 6,9 SR yang terjadi 15 Desember 2017.

Direktur RSUD Banyumas dr. AR Siswanto Budiwiyoto menjelaskan untuk sejumlah ruangan dan pelaratan lainya, setelah terjadi gempa bisa digunakan atau dipindah ketempat lain.

Namun untuk ruang cuci darah, terkendala diantaranya saluran air dan lainya. Sehingga fasilitas kesehatan ini, akhirnya di pindahkan ke bangsal Melati, yang sudah tidak digunakan. Setelah dilakukan penyetingan dan lainya, sebanyak 34 tempat tidur cuci darah bisa digunakan pada Rabu ini.

Bahkan sudah dalam setengah hari, sudah bisa melayani 20 pasien yang melaksanakan cuci darah. Sehingga pasien yang terpaksa di rujuk ke rumah sakit lain, mulai hari Rabu sudah bisa mempergunakan fasilitas cuci darah RSUD Banyumas.

“Hemodialisa atau cuci darah, sudah dipindahkan ke lokasi di bawah. Sekarang sudah berjalan normal, dan sudah bisa beroperasi 34 bed. Kemarin itu, pasien- pasein yang sudah dirujuk, ke berbagai rumah sakit sudah kembali lagi, mempergunakan pelayanan di RSUD Banyumas. Baik itu pasien rawat jalan, maupun rawat inap,”kata dr. Siswanto.

Sementara itu, ruangan laboratorium  yang juga mengalami kerusakan, sejak terjadinya gempa manajemen RSUD Banyumas, melakukan pemecahan lokasi laboratorium, sedangkan untuk ruang radiologi saat ini masih menyisahkan pekerjaan pemasangan pengaman radiasi radio aktif.

Ruang radiologi, ruang cuci darah dan laboratorium pada awalnya dalam satu gedung,  hanya beda tingkat. Pelayanan terhadap pasien thalasemia RSUD Banyumas sudah berjalan normal.

Ditambahkan oleh dr. Siswanto, pihaknya saat ini sedang mengajukan dana bantuan untuk perbaikan gedung kepada Kementrian Kesehatan.  

Seperti diketahui, RSUD Banyumas mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa Tasikmalaya 6,9 SR. Ruang thalassemia dan IGD yang paling terdampak, sebagian ruangan retak- retak sehinga membahayakan pasien yang berada di kedua ruangan tersebut.


Kamis, 04 Januari 2018