Peringatan Hari TBC Sedunia “Pemberantasan TBC melalui TOSS”
Peringatan Hari TBC ( Tuberculosis ) Sedunia Tingkat Kabupaten Banyumas dilaksanakan di GOR Satria Purwokerto pada Minggu 25 Maret 2018, dengan mengambil tema " Peduli TBC Indonesia Sehat. Peringatan tersebut dihadiri oleh Plt. Bupati Banyumas dr. Budhi Setiawan beserta Ibu, Sadiyanto, S.KM, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dan ratusan warga banyumas dari berbagai lelemen.
Hari TBC Sedunia diperingati pada setiap 24 Maret 2018, dan untuk penyelenggaraan peringatan pada tahun ini Kabupaten Banyumas mengisi dengan beberapa kegiatan antara lain pemeriksaan kesehatan tanpa dipungut biaya atau secara grastis meliputi chek kadar kolesterol, gula darah dan asam urat serta kegiatan senam massal.
Sebelum pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan senam massal terlebih dahulu diberikan kata sambutan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-2 terbanyak sedunia penderita TBC nya di bawah India. Setiap 100.000 penduduk Indonesia masih ada 645 penderita TBC dan untuk Banyumas ada sekitar 13.000 penderita. TBC juga menjadi penyebab kematian yang tinggi di Indonesia, ungkap Kepala Dinkes Banyumas. Di Banyumas ada 3 jenis TBC, yaitu TBC Paru, TB HIV dan TB MDR ( sudah kebal terhadap obat resisiten).
Lebih lanjut disampaikan oleh Sandiyanto,M.Kes bahwa maksud dan tujuan diperingatinya Hari TBC Sedunia ini adalah untuk mengingatkan kepada Warga Banyumas bahwa penyakit TBC ini gampang dicegah, yaitu cukup dengan memelihara sanitasi yang baik, makan makanan yang bergisi dan istirahat yang cukup.
Pada kesempatan yang sama, diberikan arahan oleh Plt. Bupati Banyumas. Beliau menyampaikan bahawa Peringatan Hari TBC Sedunia melalui Kementrian Kesehatan terus digalakkan, dan hari ini di Banyumas dicanangkan tentang Pemberantasan TBC melalui TOSS TBC kepanjangan dari Temukan (TBC) Obati Sampai Sembuh. Disampaikan pula ucapan terima kasih kepada para Kader Peduli TBC atas partsipasinya dan supaya mengajak masyarakat supaya lebih banyak yang terlibat digerakkan anti TBC.
Plt. Bupati juga berharap dengan adanya pengobtan TBC yang baik dan gerakkan anti TBC yang intens maka angka penderita TBC bisa diturunkan. Pengobatan TBC jangan main – main harus diperlukan kesungguhan karena membutuhkan waktu yang cukup panjang. Jangan sampai terjadi resisten terhadap obat yang akan menjadikan pengobatan TBC lebih sulit. Pesan dr. Budhi agar kita waspada apabila terkena batuk sampai 2 minggu belum sembuh juga dan di leher ada benjolan – benjolan juga harus diwaspadai
Senin, 26 Maret 2018