Dindik Gelar Expo Desa Vokasi dan Pendidikan Non Formal
Dindik Gelar Expo Desa Vokasi dan Pendidikan Non Formal
Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas menggelar Expo Desa Vokasi dan Satuan Pendidikan Non Formal Selasa (4/9) hingga Kamis (6/9) di Taman Rekreasi Andang Pangrenan Purwokerto. Kegiatan yang diikuti 34 stand itu dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra (Aspemkesra) Sri Yono SH, M.Si.
Sekretaris Dinas Pendidikan Drs Takdir Widagdo, M.Si mengatakan expo digelar dalam rangka peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) Ke 53 tahun 2018. Kegiatan diikuti 34 stand yang terdiri dari 27 UPK, 3 SKB, Dinas Perindustrian, PKBM,TBM, Tim Penggerak PKK serta unsur mitra pendidikan masyarakat.
Takdir Widagdo mengatakan expo menjadi ajang promosi berbagai bentuk proses kegiatan dan hasil produksi unggulan kegiatan pendidikan non formal dan desa vokasi, di antaranya sejumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan unsur mitra memamerkan serta menjual produk pada kegiatan ini. Selain itu di panggung utama Exspo diisi apresiasi seni serta budaya dari berbagai sekolah TK hingga SMA/SMK/MA.
“Dengan ekpo ini, kita tingkatkan inovasi dan produk unggulan dari desa vokasi dan satuan pendidikan non formal,” kata Takdir
Selain itu juga menjadi ajang sosialisasi dan promosi potensi desa vokasi dan satuan PNF, yang bermuara pada meningkatnya animo masyarakat, pemerintah desa, satuan PNF dan lembaga mitra dikmas dan kursus, untuk bersama-sama meningkatkan kualitas dan kuantitas serta kreatifitas, inovasi dan produk unggulan desa vokasi dan satuan PNF di Kabupaten Banyumas.
Desa Vokasi Membangun Desa Mandiri
Sementara itu Aspemkesra Sri Yono saat membacakan sambutan Pj Bupati Banyumas Drs Budi Wibowo M Si mengatakan sejak tahun 2010 yang lalu dikembangkan program pendidikan desa vokasi, dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dan lingkungan melalui pendidikan non formal, yang dilandasi oleh nilai-nilai budaya dengan memanfaatkan potensi lokal.
“Pada hahekatnya, fungsi pendidikan non formal (PNF) adalah sebagai pengganti, penambah dan pelengkap pendidikan formal dalam mendukung pendidikan sepanjang hayat. Salah satu keunggulan PNF adalah adanya pemberian pendidikan keterampilan yang bersifat fungsional, selaras dengan tuntutan keperluan masyarakat maupun permintaan pasar kerja, seirama pula dengan lajunya proses perkembangan dan kemajuan masyarakat,” katanya
Untuk itu dia berharap semua pemerintah desa bisa memberikan dukungannya dengan menfasilitasi berbagai keterampilan produksi / jasa yang dimiliki, agar warga masyarakat mampu memberdayakan potensi desa menjadi produktif sebagai sumber pendapatan untuk meningkatkan mutu kehidupan dan pembangunan desa.
“Menyelenggarakan desa vokasi berarti membangun desa mandiri, sekaligus untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, karena dengan bekal keterampilan, diharapkan masyarakat bisa memberdayakan diri dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya,” tambahnya
Rabu, 05 September 2018