Aksi Heroik Upacara Sumpah Pemuda SMAN 1 Purwokerto
Aksi Heroik Upacara Sumpah Pemuda SMAN 1 Purwokerto
Tali Penggerek Bendera Putus, Siswa Panjat Tiang Bendera
PURWOKERTO : Ada kejadian luar biasa saat Upacara Hari Sumpah Pemuda yang digelar oleh SMA Negeri 1 Purwokerto Minggu (28/10) di halaman rumah dinas eks Bakorwil III yang bersebelahan dengan SMA Negeri 1. Saat petugas pengibar bendera akan menarik tali, tiba tiba-tiba tali pengerek bendera putus. Kejadian itu membuat petugas pengibar panik, dan menangis.
"Ketika melihat tali pengait tertarik ke ujung tiang bendera, Priyatno Budi yang merupakan Ketua Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) SMAN 1 Purwokerto langsung lari dan memanjat tiang bendera," kata Kepala SMA Negeri 1 Purwokerto Mohammad Husain usai upacara.
Akan tetapi, Priyatno hanya mampu memanjat tiang bendera hingga ketinggian 5 meter dan badan siswa kelas XI IPA tersebut melorot karena tiang benderanya licin.
"Suasana makin mencekam karena anak-anak yang bertugas menjadi pengibar bendera itu menangis. Namun tiba-tiba, salah seorang siswa kelas XII IPA 5, yakni Hibatullah Akbar Novianto berupaya memanjat tiang bendera itu," terangnya.
Kendati perjuangannya sempat terhenti cukup lama untuk menghela napas dan menyiapkan energi pada jarak 1 meter mendekati ujung tiang bendera, lanjutnya Hibatullah Akbar akhirnya berhasil memegang pengait bendera yang berada di ujung tiang.
Sebelum Hibatullah Akbar menjangkau pengait bendera, lanjut dia, para guru dan peserta upacara sempat panik karena tiupan angin saat itu makin kencang sehingga khawatir terjadi sesuatu.
"Setelah berhasil memegang alat pengait bendera, Hibatullah Akbar kemudian menurunkannya sehingga bendera Merah Putih berhasil dikibarkan dengan iringan lagu Indonesia Raya," katanya.
Husainmenyampaikan bahwa aksi heroik tersebut merupakan tanda keberanian pemuda untuk memperjuangkan kejayaan bangsa dan negara.
HibatullahAkbar Novianto anggota Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas saat dimintai keterangan mengaku dirinya spontan melakukan itu, karena temannya gagal melakukan penyelamatan tali.
"Saya tidak takut, naik tiang bendera, cuma mendekati puncak sempat ngos-ngosan. Tetapi Alhamdulillah saya bisa menarik tali," katanya.
Terkait stamina yang bagus, selain karena tekad untuk menyelamatkan Bendera Merah Putih juga terlatih melalui berbagai kegiatan.
"Salah satunya terbiasa dengan latihan dan kegiatan Pramuka Peduli yang sering melakukan aksi kemanusiaan," terangnya
Senin, 29 Oktober 2018