Konsep MIKIR Tanoto Foundation Jadikan Guru Inspiratif
Konsep MIKIR Tanoto Foundation Jadikan Guru Inspiratif
Banyumas- Program Pengembangan Inovasi untuk Pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation yang menjadi Mitra Pendidikan Banyumas melatih guru-guru khususnya kelas 1, 2, dan 3, kepala sekolah dan juga pengawas SD dan MI dari Kecamatan Purwokerto Selatan dan Patikraja. Mereka dilatih untuk mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran dengan menggunakan unsur-unsur pembelajaran aktif yang disingkat MIKiR. Pelatihan digelar Selasa-Kamis (11-13/02/2020) di Hotel Meotel Purwokerto.
Koordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Jawa Tengah, Dr Nurkolis, MM mengatakan salah satu tujuan penting pembelajaran adalah untuk mengembangkan potensi siswa. Dari sekian banyak potensi, kreativitas merupakan potensi yang sangat penting dalam hidup mereka kelak.
“Pendekatan pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi tersebut antara lain ‘Pendekatan Belajar Aktif’. Pendekatan tersebut telah lama dikenal para guru di Indonesia, paling sedikit sejak tahun 1979; namun, kualitas penerapannya di sekolah tampaknya masih harus terus ditingkatkan. Guru sangat perlu memiliki pemahaman yang baik tentang pendekatan tersebut untuk mendukung peran penting mereka dalam mengembangkan potensi siswa tersebut,” ungkapnya.
Nurkolis menyebutkan bahwa MIKiR yang merupakan akronim dari mengalami dan mengamati, interaksi, komunikasi dan refleksi penting untuk dilakukan dalam setiap pembelajaran di kelas karena, ‘Mengalami’ dalam belajar melibatkan banyak indera sehingga pemahaman konsep akan lebih mantap, ‘Interaksi’ dapat mendorong siswa untuk ungkap gagasan dan merefleksi diri sehingga menunjang pula pemahaman konsep secara baik.
“Sedangkan ‘Komunikasi’ dapat memotivasi siswa untuk berani dan lancar dalam menyampaikan gagasan. Terakhir ‘Refleksi’ memunculkan sikap untuk mau menerima kritik dan memperbaiki diri, baik gagasan, hasil karya maupun sikapnya,” jelas Nurkolis.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs. Takdir Widagdo, SH.,M.Si. dalam pembukaan menyebutkan bahwa rangkaian pelatihan ini dilakukan untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Banyumas. Meskipun baru dilaksanakan di dua kecamatan sebagai piloting, namun ini akan menjadi percontohan untuk diambil praktik baiknya. Setelah itu, Dindik akan berkolaborasi untuk mengembangkannya ke sekolah lain.
“Pelatihan ini harus diikuti dengan sebaik-baiknya dan serius. Karena bapak ibu, guru-guru, kepala sekolah, dan pengawas akan menjadi aktor penggerak untuk mengembangkan praktik baik ini. Gunakan kesempatan yang terbatas ini, jangan sia-siakan yang telah diberikan Tanoto Foundation kepada bapak ibu,” ungkapnya.
Pelatihan praktik baik pembelajaran dan budaya baca untuk Jenjang SD dan MI dilakukan selama 3 hari, di hari ke tiga peserta akan melakukan praktik di sekolah masing-masing untuk menerapkan hasil dari pelatihan selama 2 hari. Sebanyak 90 orang dari 21 sekolah mitra jenjang SD dan MI mitra piloting program PINTAR dilatih penerapan dan pengelolaan pembelajaran aktif, pengelolaan kelas, mengembangkan pertanyaan tingkat tinggi, dan mengembangkan budaya baca di kelas dan sekolah.
Dosen Universitas Negeri Semarang dan Fasilitator PINTAR Tanoto Foundation Dr Muh. Sholeh, M.Pd di acara menjelaskan bahwa dengan pola MIKiR akan mendorong guru dan siswa untuk menanya, mengamati, mencoba, mengasosiasi, dan melaporkan menuju keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan abad 21, yaitu berpikir kreatif, bekerja sama, berkomunikasi, berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, melek secara komputasi, dan passion atau menghargai kasih sayang.
“Dari sisi guru misalnya dia akan berfikir kreatif saat mengidentifikasi kegiatan pembelajaran, khususnya untuk unsur ‘Mengalami’, mengarahkan pikiran pada ‘Kemampuan apa yang akan dikembangkan’ mungkin akan membantu. Misal, ‘mampu mengenal struktur tulang daun’, kegiatan ‘mengalami’nya adalah mengamati berbagai daun; ‘mampu menulis puisi’ siswa harus menulis puisi; dan sebagainya. Ini butuh kreativitas,” ungkapnya.
Muh. Sholeh menambahkan bahwa MIKiR akan bermuara pada keterampilan abad 21 yaitu kemampuan memecahkan masalah secara kreatif dan hidup bersama dalam harmoni
Rabu, 12 Pebruari 2020