PKK Banyumas Galakan Minum Jamu Untuk Kekebalan Tubuh
Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas berupaya untuk meningkatkan kesehatan yang optimal di Tengah Pandemi Covid-19. Mereka memproduksi jamu tradisinonal untuk meninggkatkan daya tahan tubuh agar menjadi bugar dan tidak mudah terserang penyakit.
Dengan dipimpin oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas, Ny. Erna Husein, Tim Pokja III untuk bersama-sama membuat jamu tradisional mulai dari menyiapkan bahan baku hingga proses pembuatan jamu. Bertempat rumah kediaman Bupati di Perumahan Graha Satria Gang Melati Nomor 3 Purwojerto, dengan cermat, pengurus PKK Kabupaten ini, meneliti dan meracik bahan jamu tradisional untuk diproses menjadi minuman jamu tradisional, Rabu (04/06/2020).
Jamu yang dibuat bermacam jenis antara lain beras kencur, temu lawak, kunyit asem, jamu pahitan dan jamu lainnya. Jamu tersebut dibuat selain untuk kesehatan, juga menambah imunitas tubuh dan penangkal penyakit salah satunya Virus Corona.
Istri Bupati sekaligus Ketua Penggerak PKK Kabupaten Banyumas mengatakan jamu yang telah dibuat besama kader PKK ini, dibagikan gratis untuk warga di dua wilayah yakni Desa Sokawera Kecamatan Cilongok dan Desa Tiparkidul Kecamatan Ajibarang.
“Di Desa Sokawera RT 02 RW 02 satu orang postitif pasien Covid-19 yang tertular pemudik dari Jakarta, satu RT tersebut dilakukan mini lockdown,” katanya
Dengan kondisi tersebut Ketua PKK ini megajak untuk menggalakan kegiatan minum jamu dalam rangka untuk meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh untuk warga yang tengah menjalani mini lockdown.
“Karena Jamu sangat bermanfaat untuk imun tubuh dan meningkatkan kekebalan tubuh saya pun mengajak warga untuk minim jamu bersama,” tambahnya.
Proses pembuatan jamu yang dilakukan, juga sebagai tutorial, mengingat untuk pertemuan tatap muka dengan kader-kader di wilayah saat ini ditiadakan. Sehingga informasi, dan pelatihan dapat menggunakan media sosial yang ada, sehingga nantinya masyarakat bisa membuat jamu sendiri.
“Meski tidak melakukan pertemuan secara langsung, Tim Penggerak PKK harus tetap bisa melakukan pertemuan melaui media sosial, seperti WA, youtube dan lainya,” pungkasnya
Parsito
Jumat, 05 Juni 2020