Puluhan Ibu-ibu ikuti pelatihan Ecoprint

Kabupaten Banyumas

Puluhan Ibu-ibu ikuti pelatihan Ecoprint

Puluhan ibu-ibu di Banyumas antusias mengikuti pelatihan kerajinan Ecoprint selama sehari di Pendopo Rumah Dinas Wakil Bupati Banyumas, Minggu (18/10/2020). Pelatihan ini diselenggarakan oleh Koperasi Bina Rindang Kinasih (BRK) yang bergerak di bidang jasa perdagangan dan pemberdayaan UMKM.
Ecoprint merupakan teknik mencetak motif dan pewarnaan pada media kain, kertas, kulit dan lainya dengan memanfaatkan getah dedaunan atau bunga untuk menghasilkan warna alam.
“Kegiatan ini untuk melatih ibu-ibu agar bisa mengembangkan bakat dan minat khususnya di bidang kerajinan ecoprint. Ada 40 peserta yang ikut, 25 dari anggota koperasi dan 15 dari warga umum,” kata Ketua Koperasi BRK, Ambarsari di sela palatihan.
Ambar mengatakan, dua diantara peserta pelatihan tersebut merupakan warga difabel. Selain para pelaku usaha dan warga umum, koperasi ini juga memberikan pelatihan skill dan mendorong kepada para difabel agar bisa menghasilkan karya yang bermanfaat dari sisi ekonomi.
“Selama ini kami mengadakan pelatihan rutin, seperti membatik, olahan masakan dan juga berbagai kerajinan tangan. Khusus pelatihan ecoprint kami pilih karena saat ini kerajinan tersebut sedang naik daun, selain mencari bahan bakunya mudah, prosesnya tidak lama, harganya juga lumayan tinggi mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah tergantung jenis kain dan motifnya,” ujarnya.
Sementara itu pengajar ecoprint Sugiarti mengatakan, untuk pelatihan yang diberikan yakni basic ecoprint. Teknik ini berupa pengenalan bahan baku sampai proses pembuatan, namun belum menggunakan teknik pewarnaan.
“Teknik ini masih dasar bagi para pemula, karena banyak teknik pembuatan ecoprint yang butuh belajar dan pengalaman lebih banyak lagi. Kita beri edukasi bagaimana memilih daun yang cocok dan bagus untuk menghasilkan corak dan motif ecoprint yang menarik dan unik, karena tiap daun punya karakter yang berbeda-beda,” katanya.
Setelah diberi teori oleh pengajar, para peserta langsung praktek membuat ecoprint, mulai dari pemilihan daun, pencucian kain, perebusan kain yang sudah ditempeli daun, sampai proses finishing.
“Untuk daun yang dipakai kita pilih yang memiliki karakter warna bagus, seperti daun jati, daun jarak kepyar, daun ketepeng, daun lanang, dauh kesumba, daun lanang dan lainnya. Tanaman di sekitar pekarangan juga bisa dijadikan bahan baku, namu harus dipelajari dulu bagaimana corak warna yang dihasilkan daun tersebut,” ujarnya.


Selasa, 20 Oktober 2020