Diskusi Pendidikan Bupati Husein dengan Tanoto Foundation : Dorong Adaptasi Proses Belajar, siswa Perlu Refresh
PURWOKERTO - Pendidikan harus terus beradaptasi dengan pandemi. Kualitas belajar harus diupayakan semampu dan sekuat tenaga agar capaiannya maksimal. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein dalam diskusi tentang pendidikan dengan program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation di ruang kerja Bupati, Rabu (3/3).
"Program PINTAR perlu dilanjutkan lagi kerja samanya. Kalau tahun ini selesai, langsung diperpanjang saja. Dampaknya sudah terlihat baik," Kata Bupati usai mendengar laporan perkembangan program dari Koordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Dr Nurkolis, MM dan Kepala Dinas Pendidikan Irawati, S.Pd.
Bupati mengungkapkan dampak dari Pandemi ini sangat dirasakan oleh siswa, orangtua dan masyarakat. Sehingga perlu ada antisipasi dengan sistem atau aplikasi yang memudahkan mereka untuk bisa terus belajar dan terpantau capainnya. Ahmad juga melihat bahwa hasil paparan tadi dampaknya masih lebih banyak di guru sehingga setelah fokus di guru pada tahun ini, dia berharap fokus program dikembangkan kepada siswa.
"Kalau guru-gurunya sudah dilatih saatnya diterapkan ke siswa. Kalau perlu dengan tatap muka terbatas. Bisa seminggu sekali ketemu 5 orang siswa dengan 1 guru. Modelnya berupa refresh materi atau penguatan Mapel. Supaya siswa tetap bisa merasakan sekolah, merasa didampingi dan guru tetap bisa terus memberikan materi. Materinya yang ringan namun bermakna. Tapi tetap harus menjaga protokol kesehatan dengan seijin gugus covid," harapnya.
Menanggapi hal tersebut, koordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Jawa Tengah, Dr Nurkolis MM akan menindaklanjutinya dalam bentuk dukungan inovasi yang adaptif dengan pandemi. Misalnya penguatan budaya baca siswa dengan lebih banyak menyalurkan link-link bacaan dan materi yang ramah anak serta berbasis IT. Selain itu sekolah, Fasda dan mitra akan difasilitasi aplikasi Learning manajemen sistem (LMS) yang akan memudahkan mereka melakukan pembelajaran jarak jauh. Baik luring maupun daring.
"Karena kita sadar bahwa peran orangtua sangat penting dalam PJJ. Oleh karena itu, setelah ini kita akan ada program LMS, penguatan gusus dan utamanya adalah parenting. Program ini akan mendorong dan menjembatani siswa, guru dan orangtua aga r sukses belajarnya," ungkap doktor manajemen pendidikan tersebut.
Nurkolis juga mengingatkan bahwa dari hasil survei yang dilakukan alat belajar yang digunakan oleh guru siswa adalah menggunakan WA grup. Namun, sebenarnya alat ini bisa di manajemen supaya dampak belajar siswa lebih terukur. Cara-cara ini bisa dilakukan supaya tetap meminimalisir biaya kuota internet. Melihat optimisme hasil belajar yang dilakukan selama dua tahun kerjasama. Program juga akan melakukan Pameran Pendidikan untuk menunjukkan hasil-hasil implementasi program.
"Kami merencanakan akan melakukan pameran praktik baik di akhir tahun. Intinya kita akan mendorong sekolah mitra tetap produktif saat pandemi ini," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Irawati, SE mengungkapkan pentingnya program PINTAR untuk tetap menjadi mitra Dinas Pendidikan. Dia melihat efek jangka panjang yang dirasakan guru-guru dan kepala sekolah usai dilatih.
"Saya pernah ikut langsung pelatihan Tanoto Foundation ini. Pola yang dilakukan berbeda dan memang mengaktifkan semua peserta. Sehingga semua peserta aktif dalam mengikuti pelatihan. Selain itu, aktivitas siswa juga didorong untuk berfikir tingkat tinggi. Sehingga aktivitas siswa benar-benar bermakna. Mulai dari mengaktifkan siswa bagaimana siswa bisa menganalisis, mencari masalah lalu menyelesaikan masalah tersebut, "ungkapnya kepada Bupati.
Di akhir pertemuan disepakati bahwa Bupati meminta kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Banyumas dengan Tanoto Foundation melalui Program PINTAR untuk tetap dilanjutkan dan diintensifkan implementasinya ke banyak pihak.
Rabu, 03 Maret 2021