Sulap Sampah Berubah Uang (Sumpah Beruang), Pengelolaan Sampah ala Bantar Gebang akan di Terapkan di Banyumas

Kabupaten Banyumas

Sampah adalah persoalan klasik setiap daerah, tak terkecuali bagi Pemerintah Daerah (Pemkab) Banyumas, terutama pada momen-momen liburan tanggal merah perayaan hari besar agama, nasional maupun internasional.

Perlu langkah tepat, cermat, cepat, terukur dan efisien yang sifatnya sustainable dalam menangani permasalahan sampah, agar persoalan klasik ini dapat benar-benar kita selesaikan sampai paripurna.

Apalagi, dengan pesatnya perkembangan dan kemajuan daerah Banyumas, sampah tentunya menjadi perhatian serius kami untuk dapat diatasi agar tidak menjadi masalah yang kompleks kedepan.

Saat ini, Pemkab Banyumas telah menjalankan bebeapa program penanganan sampah, antara lain aplikasi Jeknyong untuk pengambilan sampah organik, Salinmas untuk pemilahan dan pengambilan sampah organik yang bekerjasama dengan bank sampah setempat, dan pendirian 25 TPST yang mampu mengurangi pembuangan sampah ke TPA secara signifikan.

Meski dapat menekan debit volume sampah semula dari 144 truk menjadi 22 truk sampah tiap harinya setelah dipilah dan diolah, masih ditemukan (masalah) midle, yaitu campuran sampah plastik dengan organik serta sampah plastik yang basah sehingga sukar untuk di olah.

Untuk menjawab permasalahan (midle) tersebut, pasa Selasa, 1 Febuari 2022 lalu, saya didampingi Direktur BUMD Banyumas Investama Jaya, Aditya Sigit pratomo dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Junaidi, menyambangi salah satu tempat pengelolaan sampah mandiri di wilayah Bantar Gebang Bekasi, untuk “sekolah” sekaligus transfer ilmu dan teknologi pengelolaan sampah.

Kami sengaja membawa sekitar 300 kilogram sampah Banyumas, untuk diuji coba dalam mesin pengolahan sampah sederhana, di tempat pengelolaan sampah mandiri tersebut.

Hasilnya sangat mengejutkan, campuran sampah plastik dengan organik serta sampah plastik yang basah langsung kering (usai dimasukan kedalam mesin pengelolaan sampah) sehingga sampah tersebut dapat menjadi bahan baku yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat maupun daerah Banyumas.

Saya praktekkan sendiri (mesin pengolahan sampah) berkali-kali dan benar, sampah yang saya bawa jadi kering. Ini membuktikan mesin sederhana di tempat pengelolaan sampah ini berfungsi dengan baik, sehingga dapat kita tiru dan aplikasikan pada program penanganan sampah di Banyumas.

Insya Allah, ilmu dan teknologi sederhana ini, dapat mengakselerasi core program pengelolaan sampah yang sangat diminati masyatakat, yakni Sulap Sampah Berubah Uang alias Sumpah Beruang.

Untuk saat ini, sedikitnya 24 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang beranggotakan ratusan warga Banyumas, telah menggunakan hasil olahan sampah untuk dijadikan barang-barang yang bernilai ekonomis bagi masyarakat.

Sekali lagi, Pemkab Banyumas sangat bersyukur dengan ditemukannya teknologi sederhana ini sehingga bukan hanya menyelesaikan persoalan sampah, namun sampah Banyumas bernilai ekonomis dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Mudah-musahan, berbagai terobosan dan program yang dicanangkan Pemkab Banyumas, dapat menggapai target zero waste pada akhir 2022 mendatang (Amin Ya Allah, Amin)


Jumat, 04 Pebruari 2022