YSBS Mino Martani Bersama dengan Fanmas Banyumas Gelar Seminar Online Sexual Abuse Children

Kabupaten Banyumas

BANYUMAS - Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) Mino Martani Purwokerto bersama Forum Anak Banyumas (Fanmas) menggelar Seminar Online Sexual Abuse Children (OSEAC) dengan tujuan untuk menciptakan ruang aman bagi anak dari kejahatan pelecehan dan eksploitasi seksual anak online

Seminar OSEAC dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Banyumas Drs. Purwadi Santoso, M. Hum, dan pengisi materi Kepala Dinkominfo Kabupaten Banyumas Yayah Setiyono, M.M dan Sekretaris DPPKBP3A Kabupaten Banyumas Dr. Setia Rini, M.M, di Pendopo Si Panji, Rabu(17/05/23).

Dalam sambutannya, Bupati Banyumas Achmad Husein yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs. Purwadi Santoso mengatakan dunia maya kini menjadi bagian dari kehidupan manusia. Menurut perkiraan Unicef, sepertiga pengguna internet secara global didominasi oleh anak-anak di bawah 18 tahun.

“Fenomena maraknya digitalisasi ini juga patut diwaspadai karena belum tentu diiringi dengan kesiapan masyarakat. Beragam kegiatan yang dilakukan melalui media digital ini mengandung risiko yang tidak dapat dihindari. Misalnya, maraknya media sosial di kalangan generasi Z mengundang oknum-oknum tertentu untuk melakukan penyimpangan dan tindakan kriminal,” katanya.

Selain dampak positif juga ada dampak negatif bagi pengguna internet seperti cyber-bullying, cyber-attacks, pencurian identitas, penyebaran hoaks, dan berbagai penipuan lainnya. Dampak dari perilaku negatif pada dunia maya tersebut berbeda dengan di kehidupan nyata. Oleh karena itu untuk meminimalisir penggunaan negatif harus ada pengawasan dan edukasi bagi pengguna internet khususnya anak – anak.

“Pendidikan literasi digital untuk usia muda menjadi hal yang penting dilakukan karena usia muda adalah kalangan yang paling rentan dalam mengonsumsi media. Usia muda yang diharapkan sebagai agen perubahan untuk mengatasi berbagai problematika masyarakat digital. Keahlian dasar menjadikan aspek yang harus dipunyai oleh kalangan usia muda, yang dalam seminar ini telah dimiliki oleh para peserta seminar. Kami juga berterima kasih kepada YSBS Mino Martani sebagai kepanjangan dari ChildFund yang mendukung upaya pemerintah dalam melindungi anak-anak dan remaja yang menjadi pihak rentan mengalami kekerasan, perundungan dan eksploitasi seksual secara online,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut Ketua YSBS Mino Martani, Lisa Indah Prasetyanti, kegiatan seminar ini didukung sepenuhnya oleh ChildFund International yang konsen terhadap perlindungan anak. Menurutnya edukasi dan literasi digital yang kuat, mereka bisa menjadi korban kejahatan seksual secara daring. Hal tersebut dipicu meningkatnya penggunaan internet dikalangan anak-anak, turut meningkatkan kerentanan anak terhadap kejahatan seksual.

“Seminar ini digelar sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap penggunaan online secara tidak terbatas, yang kemungkinan besar berdampak terhadap anak-anak. Termasuk didalamnya kejahatan seksual, perundungan online, victimisasi bahkan ada kejahatan seksual, Anak-anak juga perlu terus didukung agar berani melawan dan melaporkan kasus kekerasan yang menimpanya” katanya.

Kadin Kominfo Kabupaten Banyumas Drs. Yayah Setiyono melalui materi “Bijak Bermedia Sosial” menyampaikan bahwa media sosial sebagai sarana yang digunakan orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain, berbagi informasi, mendapatkan informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan atau komunitas virtual. Drs. Yayah Setiyono menegaskan bahwa hal tersebut perlu diberikan edukasi sehingga tidak menimbulkan hoaks.

“Media sosial mempunyai nilai yang positif dan negatif sehingga harus bijak dalam penggunaanya, untuk mengurangi kejahatan di media sosial termasuk hoaks, kita sebagai pengguna media sosial harus saring informasi terlebih dahulu baru sharing, ingat jarimu harimaumu” ucapnya.

Sedangkan Sekretaris DPPKBP3A, dr. Setia Rini dengan judul materi “Aman Berinteraksi Sosial di Era Digital” menjelaskan mengenai pengaruh yang terjadi baik itu dalam lingkungan masyarakat, keluarga dan diri sendiri. Selain mempermudah manusia dalam berinteraksi akan tetapi dampak buruknya menjadikan manusia bahwa kesejahteraan itu diukur dari materi dan postingannya.

“Era digital ini semuanya serba cepat dan praktis, pengaruh positifnya solidaritas kita semakin kuat, memberikan informasi yang mendidik dan berguna, mampu mendekatkan manusia terutama dalam hal sosial dan pemikiran akan tetapi pengaruh negatif juga ada diantaranya waktu terbuang apabila kecanduan media sosial, tayangan-tayangan dewasa, komunikasi keluarga berkurang , terjadi perselingkuhan dan lain-lain, dan terakhir aka nada hoaks, untuk itu teman-teman semua harus benar-benar pintar menggunakan media sosial supaya aman”, jelasnya.


Rabu, 17 Mei 2023