2016 AKI Banyumas ditargetkan dibawah 20

Kabupaten Banyumas

 

2016 AKI Banyumas ditargetkan dibawah 20

 

Angka kematian Ibu Hamil melahirkan di Banyumas tahun 2016 ditargetkan dibwah 20 orang hal ini setelah Kabupaten Banyumas berhasil menurunkan AKI menjadi 29 orang di Tahun 2015 dimana sebelumnya tahun 2014 sebanyak 33 orang, demikian salah satu hasil dari sarasehan perencanaan terpadu KIA Lintas Sektoral Tahun 2016 yang dihadri oleh provecial team leader EMAS Provinsi Jateng, Organisasi provesi, Direktur  Rumah sakit Margono, Banyumas dan Ajibarang, Kepala Bapeda, kepala Puskesmas, Gerakan Oraganisasi Wanita (GOW) para dokter sepesialis kandungan  di Sasana Joko Kahiman Rumah Dinas Bupati Banyumas, Selasa (2/2) kemarin.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadianto, S.Km, M.Kes  dalam laporannya menyampaikan AKI dibanyumas di tahun 2016 ditargetkan dibawah 20 atau bahkan 0 atau tidak ada yang meninggal, hal ini sebagai upaya untuk memotivasi kinerja untuk lebih keras lagi "  kita sudah memiliki sitem yang cukup baik baik dari hulu maupun hilir tinggal memotivasi kerja lebih keras lagi sehingga AKI kedepan akan terus turun kalau bisa dibawah 20" jelasnya

Sadianto juga melaporakan AKI terbesar adalah terjadi pada saat nifas atau setelah melahirkan " ada 14 kasus kematian ibu hamil melahirkan adalah pada saat nifas atau setelah melahirkan, sedangkan pada saat hamil 8 kasus dan pada saat melahirkan ada 6 kasus pada tahun 2015" terangnya

Sadianto menambahkan salah satu penyebab kematian juga disebabkan oleh penyakit yang diderita ibu hamil seperti jantung, Hipertensi dan lainnya sehingga diperlukan kesadaran yang tinggi " AKI itu disebabkan oleh faktor teknis dan non teknis, pada  faktor teknis pemkab telah berupaya semaksimal mungkin melalui berbagai program dan kegiatan dan yang tidak kalah pening adalah faktor non teknis yaitu berupa kesadaran masyarakat akan kesehatan ibu hamil" imbuhnya

Provecial Team Leader EMAS Provinsi Jateng  dr. Hartanto Harjono  dalam sambutannya menyampaikan  kegiatan sarasehan yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten Banyumas sudah sangat baik dan sekarang banyak ditiru oleh Kabupaten lain sehingga wajar apabila AKI di Banyumas menurun.

"sarasehan yang rutin ini sangat baik karena dilaksanakan secara informal dan melibatkan banyak komponen kesehatan, baik dari pemerintah, Organisasi profesi maupun organisasi wanita sehingga lebih terbuka dalam menyikapi permasalahan AKI sehingga saya optimis 2016 AKI di Banyumas akan turun, apalagi Banyumas memiliki tenaga kesehatan yang handal" katanya

Hartono juga menyampaikan untuk keberhasilan dalam menurunkan AKI juga dibutuhkan SDM kesehatan yang handal dan banyak berada ditengah masyarakat sehingga akan membantu dalam penyelamatan ibu hamil melahirkan.

"Rumah Sakit dan Puskesmas kan sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga dapat  menganggarkan untuk magang tenaga kesehatan untuk dapat membantu puskesmas sehingga akan mengurangi pekerjaan di Rumah sakit " imbuhnya

Harrtono berharap agar Pemkab Banyumas membuat Peraturan Bupati (Perbup) untuk mengawal anggaran untuk keberhasilan dalam penurunan AKI dan anak. "saya sangat mengapresiasi langkah Bupati yang istiqomah dalam penanganan kematian ibu hamil melahirkan dan anak baru lahir dan berharap ada Perbub untuk mengawal anggaran untuk keberhasilan dalam penurunan Kematian ibu hamil melahirkan dan anak baru lahir." harapnya

Mengawali pengarahannya Bupati Achmad Husein menyampaikan rasa syukur atas penurunan AKI di Tahun 2015 yang merupakan hasil kerja keras semua komponen "Alhamdulilah tahun 2015 ini AKI di Banyumas turaun dari 33 Tahun 2014 menjadi 29 di tahun 2015 ini merupakan kerja keras dan sungguh-sungguh dari semua komponen sehingga untuk terus dilanjutkan agar ditahun 2016 akan turun di bawah 20 " jelasnya

Menurutnya penurunan AKI  karena sistem dan  kerja keras dan iklaas dari semua komponen yang terlibat " keberhasilan ini merupakan kerja keras dan iklas serta sungguh-sungguh dari semua komponen serta sistem yang bekerja semakin baik sehingga untuk keberhasilan di tahun 2016 untuk lebih ditingkatkan dan libatkan semua organisasi Wanita yang ada seperti Bayangkari, Persit, dan lainnya" harapnya

Husein juga menjanjikan dirinya akan turun lapangan minimal 2 minggu sekali dengan didampingi dokter SPOG untuk bertemu dengan ibu hamil " insya Alloh mulai kedepan saya akan turun lapangan 2 minggu sekali untuk bertemu langsung dengan para ibu hamil dan silahkan Dinas Kesehatan atur daerah mana yang akan dikunjungi" pintanya.

Menjawab pertanyaan dalam dialog yang disampaikan dari dr. Toni Murdirjat tentang  perlunya memaksimalkan fungsi Puskesmas untuk menurunkan AKI , dr. Supartini MMR yang menyampaikan perlunya rumah dinas dokter agar dapat 24 jam berada di sekitar masyarakat, dan dr. Hendro perlunya upaya menurunkan angka ibu hamil yang setiap tahun belum berubah di angka 30 ribu.

Plt Kepala DKK Sadianto  menyampaikan puskesmas akan terus dimasksimalkan dalam menurunkan AKI dan anak di Banyumas dan untuk dokter  menetap di rumah dinas puskesmas bahwa sebagaian besar rumah dinas dokter telah digunakan untuk pelayanan sehingga upaya untuk pelayanan tenaga 24 jam di puskesmas akan dilaksanakan dengan dokter jaga dengan model sift serta membuat jejaring dengan dokter yang berada diwilayah puskesmas setempat untuk turut serta membantu dalam penanganan AKI dan anak dan untuk penurunan angka ibu hamil akan diupayakan dengan penyuluhan, KB Gratis dan memaksimalkan fungsi PLKB.


Rabu, 03 Pebruari 2016