Bupati Banyumas Himbau Masyarakat Waspada TBC

Kabupaten Banyumas

Bupati Banyumas Himbau Masyarakat Waspada TBC

 

BANYUMAS : Di Indonesia, Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular yang paling banyak menyebabkan kematian dan menjadi ancaman berbahaya bagi kesehatan masyarakat apabila tidak tertangani dengan tepat. Untuk itu, harus ada upaya serius untuk menekan tingginya kasus TB baru. Salah satunya dengan sosialisasi, kampanye dan komitmen dalam menanggulangi masalah penyakit tuberculosis yang melibatkan seluruh elemen lembaga profesi yang berlatar belakang kedokteran maupun bukan

Untuk menyamakan langkah dan tekad bersama dalam pencegahan TBC, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas bersama Yayasan KNCV Indonesia menggelar lokakarya dan membentuk Tim Distric-Based Public Private Mix (DPPM) dan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia (KOPI) untuk penanggulangan penyakit tuberkulosis (TBC) Kamis (1/8/2019) di Hotel Grand Karlita Purwokerto. Kegiatan dibuka oleh Bupati Banyumas Ir Achmad Husein.

Bupati mengatakan kesehatan sebagai salah satu indeks kesejahteraan masyarakat, sebab hal ini akan menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Menurutnya penyakit TBC banyak orang yang kurang mempedulikan karena dianggap penyakit rakyat padahal TBC penyakit paling mudah penularannya dan paling lama penyembuhannya.

“Penyakit ini sangat berdampak pada aktivitas yang tidak maksimal, kepada penederitanya dan mengganggu orang disekitarnya, bayangkan apabila ada disekitar yang terus batuk,” katanya.

Untuk itu Bupati meminta kepada semua pihak khususnya lembaga profesi, untuk berkomitmen untuk mengelinasi TBC pada tahun2023.

“Jangan menunggu 2028 kalau bisa 2023, saya percaya yang hadir disini mempunyai kemampuan untuk itu, dan masyarakat waspada terhadap TBC” pinta Bupati.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto, S.KM, M.Kes mengatakan di Banyumas ada 1910 penyakit TBC. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas menargetkan eliminasi TBC tahun 2028. Hal tersebut mendukung program Pemerintah Pusat menuju eliminasi TBC 2030.

“Menurutnya pencegahan dan pengendalian penyakit TB tidak hanya menjadi tugas Dinas Kesehatan saja tapi juga melibatkan seluruh elemen lembaga profesi yang berlatar belakang kedokteran maupun bukan. Koalisi Organisasi Profesi dalam Penanggulangan TB (KOPI TB) bersama Dinas Kesehatan harus berkomitmen dalam menanggulangi masalah penyakit tuberculosis di Banyumas,” katanya

Diharapkan dengan kolaborasi antara KOPI TB, DPPM dan Dinas Kesehatan ini dapat terbentuk suatu strategi sehingga diharapkan semua kasus TB dapat ditemukan dan diobati sesuai standar sehingga dapat menurunkan kasus TB. Untuk dapat mencegah TC agar menghindari kontak dengan penderita TBC. Bagi penderita agar tidak bersin sembarangan dan diupayakan menggunakan masker.

“Untuk rumah agar ventilasi atau saluran udara yang baik dan menjaga daya tahan tubuh. Karena dengan tubuh yang sehat akan terhindar dari bakteri Mycrobacterium Tuberculosis,” tambahnya

Pada lokakarya yang diikuti oleh pengurus berbagai lembaga profesi kesehatan dan organisasi kemasyarakatan itu menghadirkan nara sumber dari Dinas Kesehatan Provinsi dr Tatik Nurhayati, M.Kes dan Koalisi Organisasi Profesi dalam Penanggulangan TB (KOPI TB) Jawa Tengah dr Yuswanti, MHSc

Pada kesempatan ini juga ditandatangi komitmen atau dekrit Tim PPM dimulai dari Bupati Banyumas diikuti nara sumber, kepala Dinas Kesehatan, Lembaga profesi dan peserta lokakarya. Dekrit berisikan komitmen pencegahan TBC di Kabupaten Banyumas.


Jumat, 02 Agustus 2019