Gubernur Jateng Kunjungi Desa Wisata Karangsalam

Kabupaten Banyumas

Gubernur Jateng Kunjungi Desa Wisata Karangsalam

 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengagumi perkembangan Desa Wisata Karangsalam, Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas, saat berkunjung di Desa Wisata tersebut, Selasa (29/10/2019). Desa ini masuk 28 besar Desa Wisata Nusantara. Menurutnya, desa Karangsalam bagus sekali, tapi untuk pembangunan jangka panjang mesti mengajak ahli.

"Maka saya sarankan ajak saja perguruan tinggi, buat kerja sama," katanya.

Gubernur menyarankan agar Pemerintah Desa bermitra dengan perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Banyumas seperti Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Wijayakusuma, dan sebagainya. Pemdes Karangsalam dan perguruan tinggi membuat landscape dengan desain yang bagus.

"Kemudian membuat visinya, apakah konservasi atau modern. Saran saya konservasi, jadi modernitasnya sedikit saja." katanya.

Setelah landscapenya didesain, Gubernur mengharapkan semuanya nyaman karena jalan menuju destinasi wisatanya terlalu terjal meskipun kondisinya bagus. Dia mengakui penggunaan bambu untuk sejumlah sarana di destinasi wisata yang dikembangkan Pemdes Karangsalam merupakan sesuatu yang menarik namun kurang memberi rasa aman bagi pengunjung karena akan lapuk ketika terus-menerus diguyur hujan kemudian kena panas.

"Sentuhan-sentuhan sedikit modernitas sedikit dijaga. Nah sampah ini yang kita minta untuk paling ketat, sehingga ini betul-betul daerah yang punya nilai jual," katanya.

Ganjar mengharapkan Desa Wisata Karangsalam juga menjalin kerja sama dengan desa wisata yang lain sehingga wisatawan bisa diajak ke paket wisata dengan kekhasan masing-masing.

"Kalau bisa antar tempat destinasi jangan sama, sehingga wisatawan itu bisa ke sini dua hari. Dua hari menginap itu sudah luar biasa," katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata "Tirta Kamulyan" Sisworo mengatakan pihaknya semula hanya mengelola satu destinasi wisata, yakni Curug Telu yang dikembangkan sejak akhir tahun 2015.

"Namun sampai sekarang sudah cukup banyak destinasi yang dikembangkan di sini," katanya.

Ia mengatakan anggaran pengembangan destinasi wisata di Desa Karangsalam juga dialokasikan dari Dana Desa setiap tahunnya.

Bahkan, kata dia, Pemdes Karangsalam juga pernah mendapatkan bantuan pengembangan wisata dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.


Rabu, 30 Oktober 2019