Media Mainstream Diminta Perspektif

Kabupaten Banyumas

Media Mainstream Diminta Perspektif



Purwokerto - Insan Pers bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyumas menyelenggarakan tasyakuran Hari Pers Naisonal Tahun 2020 dan HUT ke 74 Persatuan Wartawan Banyumas Senin (10/2/2020) di Pendopo Sipanji Purwokerto. Acara dihadiri oleh Bupati Banyumas, Wakil Bupati Banyumas, ketua DPRD Banyumas, jajaran FORKOPIMDA, Pimpina BI dan pimpinan berbagai instasi dan lembaga di Kabupaten Banyumas. Pada peringatan Hari Pers Nasional Tahun  2020, mereka mengusung tema “bersama Insan Pers Banyumas Aman dan Menyenangkan.”

Bupati Banyumas Achmad Husein dalam menyongsong perubahan, kita harus menghadapinya bersama sama bahwa kedepannya Banyumas ini mempunyai budaya yang eksis, anaknya pinter-pinter, kemudian teknologinya maju dan rata-rata masyarakat Banyumas orang orang yang secara ekonomi  mampu sehingga tidak mudah tergoncang. karna ekonomi adalah tulang punggung dalam kehidupan ini.

“Saya minta tolong, berita itu lebih banyak kepada perfektif yang menjadikan orang yang membaca itu menjadi orang yang kreatif, inovatif dan tergugah semangatnya. Ilmu bisa didapat lewat berita dan media,” tambahnya.

Bupati juga minta bantuan kepada para wartawan agar menggugah masyarakat dengan keyakinan, dengan membuat potensi-potensi yang ada menjadi terkuat kemudian di kembangkan di pesatkan dan meledak dan seterusnya. kemudian rakyat Banyumas ini menjadi rakyat yang mandiri, percaya diri, dan punya keyakinan. Sehingga tidak hanya mengeluh, menunggu, dan  menanti uluran tangan  orang lain untuk menanti bantuan.

“Agar mereka berkata, saya sudah tidak membutuhkan bantuan karna saya bisa dan saya mampu dan maju untuk Banyumas,” tambahnya

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Banyumas, Lilik Dharmawan, menjelaskan media mainstream seperti koran, radio, televisi, dan online saat ini memiliki peran ganda, selain sebagai pemberi informasi, edukasi, hiburan, media juga sebagai klarifikasi.

“Saat ini media mainstream sebagai pelurus berita hoax atau bahong. Karena dengan munculnya media sosial banyak berita hoax yang harus diluruskan atau diklarifikasi,” katanya


Selasa, 11 Pebruari 2020