Anak Terlantar dari Pematang Siantar
Anak Terlantar dari Pematang Siantar
Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas bersama Relawan Mitra Kurir Langit sedang memediasi anak terlantar yang saat ini berada di Rumah Nisam Kepala Desa Pengadegan Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas Rabu malam (4/7). Korban mengaku bernama PMS (15 thn) berasaldari Pematang Siantar Riau.
Kabid Kabid Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosial (PJRS) Dinsospermades Banyumas, Agus Sriyono mengatakan pihaknya sedang melakukan mediasi setelah tersebar kabar melalui medsos (Rabu pagi, 4/7) ada anak terlantar dalam kondisi trauma. Sehingga pihaknya menurunkan Tim untuk memediasi.
Menurut Agus berdasarkan pengakuan salah satu saksi, Wiyati warga Riau yang berkunjung kerumah saudaranya di Pengadegan, dalam perjalanan Riau ke Banyumas, Wiyati sempat berkenalan dengan pria bernama Iwan yang mengaku berasal dari Yogyakarta. Setelah berkenalam mereka pun bertukar nomor hp. Karena yang dituju Wiyati Desa Pengadegan Kecamatan Wangon, Wiyati turun diterminal Wangon, sedangkan Iwan melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta.
Beberapa hari kemudian Iwan menghubungi Wiyati untuk bertemu di terminal Cilacap. Pada pertemuan tersebut Iwan membawa wanita di bawah umur bernama PMS. Selanjutnya mereka bertiga mereka menuju rumah saudara Wiyati yang ada di Pengadegan pada Senin(2/7).
Setelah sampai, Iwan meminta diantar ke ATM yang ada di minimarket Wangon. Namun di tunggu hingga pukul 22:00, Iwan tak kunjung muncul sehingga Wiyati pulang Pengadegan dan menceritakan kejadian tersebut pada saudaranya. Esoknya dengan diantar pengurus RT, RW dan Pemdes melaporkan hal tersebut pada pihak Polsek Wangon.
Dari hasil mediasi antara pihak Polsek dan Pemerintah desa di sepakati PMS untuk sementara di tampung di Rumah Nisam, Kepala Desa Pengadegan. Polsek Wangon melakukan penyelidikan dan konsolidasi dengan pihak pihak terkait termasuk dengan Polres Pematang Siantar.
Sementara Tim dari Dinsos dan Relawan Mitra Kurir langit juga melakukan pendekatan kepada korban. Melalui pendekatan personal oleh Dian Rini, di dapat hasil keterangan dari PMS bahwa dia mengaku Warga Pematang Siantar dan Bapak Ibunya telah berpisah.
“Kami terus berkomunikasi dengan Dinsos Pematang Siantar tetapi belum ada kabar, sambil menunggu korban stabil. Korban masil trauma dan labil, sehingga belum bisa mengorek lebih dalam,” terang Agus.
Kamis, 05 Juli 2018