Kalibagor Akan Mengikuti Festival Payung Indonesia

Kabupaten Banyumas

HUMAS BANYUMAS – Produk kerajinan payung kertas selama ini sudah menjadi salah satu ikon produk kerajinan warga Desa Kalibagor Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas.

Kerajinan payung kertas ini, pernah mengalami masa kejayaan pada sekitar tahun 1970-an. Pada masa jayanya produk kerajinan payung kertas ini hampir dapat ditemui di seluruh Jawa seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, hingga luar Jawa seperti Bali.

Karena serbuan payung impor berbahan parasut dan berangka besi mulai masuk pasaran akhirnya produksi kerajinan ini turun drastis. Bahkan para perajin tradisional yang dulu menggantungkan hidup dari payung kertas, telah banyak yang meninggalkan pekerjaannya. Kini hanya tersisa beberapa keluarga yang konsisten melestarikan produk kerajinan peninggalan kakek buyut ini.

Pemerintah Kabupaten Banyumas telah mengesahkan kerajinan payung kertas merupakan salah satu kerajinan asli Desa Kalibagor. Bahkan pada Kegiatan Banyumas Ekstravaganza 2015 dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Banyumas, Pemkab memilih tema “Payung Kertas Kalibagor dalam Lambaian Batik Banyumasan” dengan mewajibkan peserta membawa payung kertas Kalibagor.

Upaya ini tidak sia-sia setelah ada kegiatan Banyumas Ektravagansa, pengrajin yang semula tinggal 3 orang, kini bertambah menjadi sembilan orang karena bertambahnya pesanan.

Memori kejayaan payung kertas rupanya masih terekam jelas oleh Pemerintah Desa Kalibagor. Oleh karenanya Kepala Desa beserta segenap Perangkat Desa ingin mengikut sertakan salah satu pengrajin payung di desanya pada Festifal Payung Indonesia.

Sumanto Kepala Dusun IV Desa Kalibagor selaku Koordinator pengiriman peserta mengatakan Festifal Payung Indonesia yang akan digelar di Solo tanggal 11 s.d 13 September 2015 mendatang. “Dalam festival nanti kami membawa pengrajin Tarko dengan mengusung tema Payung Kertas Gunungsari Kalibagoran” dengan membawa koleksi payung antara lain Prah lukis, menuran, susun dan Payung Kecil untuk tari” katanya.

Lebih lanjut Manto mengatakan bahwa Kepala Desa Tjiptadi dan Pembina Riswoto akan mendampingi Tarko sekalu pengrajin. “Selain mengikuti festival pengrajin juga akan mengikuti work shop yang diselenggarakan oleh Panitia” jelasnya.

Manto juga berharap langkah melestarikan produk kerajinan peninggalan kakek buyutnya ini, mendapat perhatian berbagai pihak.

Sumber : Bagian Humas dan Protokol Setda Kab. Banyumas


Jumat, 28 Agustus 2015