Kasi Pemerintahan Kecamatan di Banyumas Ikuti Diklat Peningkatan Kompetensi.

Kabupaten Banyumas

 

Kasi Pemerintahan Kecamatan di Banyumas Ikuti Diklat Peningkatan Kompetensi.

Sebanyak 27 Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan se Kabuapten Banyumas mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Peningkatan Kompetensi di Kantor Diklat Baturraden, Diklat dibuka oleh Bupati Banyumas Ir. H. Achmad Husein, Kamis (19/11) kemarin, bertujuan  untuk memberikan pedoman bagi perangkat kecamatan dalam rangka melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.

Drs. Yuliono Widyaiswara Utama mewakili Kepala Kantor Diklat dalam laporannya menyampaikan, Diklat bagi Kasi Pemerintahan Kecamatan merupakan kerjasama antara Kantor diklat Kabupaten Banyumas dengan Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan selama 15 hari" Dklat ini dilaksanakan selama15 hari mulai tanggal 19 November s.d 5 Desember 2015 dengan materi sejumlah 139 jam meliputi materi umum 9 jam, materi pokok 99 jam dan materi penunjang 31 jam" jelasnya

Dijelaskannya bahwa peserta diklat akan diberi materi oleh para tenaga pengajar antara lain Widyaiswara Diklat, Sekda Banyumas, Aspemin dan Administrasi, Bappeda, Dindukcapil, Bapermas PKB, Kabag Pemerintahan, Kabag Organisasi dan Kabag Hukum dan peserta yang memenuhi ketentuan akan diberikan sertifikat kelulusan.

"Peserta yang dapat mengikuti secara keseluruhan dan memenuhi ketentuan kediklatan akan diberikan Sertifikat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang diterbitkan oleh Badan Diklat Prov. Jateng bekerjasama dengan Kantor Diklat Kabupaten Banyumas."imbuhnya.

Bupati Achmad Husein dalam pengarahannya menyampaikan, keberhasilan sebuah kinerja adalah ketika masyarakat merasa senang terhadap pelayanan yang diterima " saya ibaratkan masyarakat yang datang ke Kekecamatan itu sama seperti orang sakit datang ke Puskesmas ataupun Rumah Sakit, yaitu harus cepat dilayani, tidak dibeda-bedakan,dan dilayani dengan gemrapyak (dengan senyum, ramah)". jelasnya

Husein juga menyampaikan, para aparat pelayanan itu jangan biasa-biasa saja tidak ada inovasi dalam memberikan pelayanan " Aparat pelyanan jangan seperti orang tidur, tidak ada perubahan, harus banyak inovasi contohnya dengan membuat buku pintar pedoman pelayanan yang disebarkan kepada masyarakat, sehingga masyarakat hanya sekali datang tidak bolak-balik, kurang ini kurang itu, kan kasihan dan ciptakan pelayanan yang gampang, cepat dan murah" tambahnya.

Husein berharap setelah mengikuti pelatihan untuk disebarkan kepada desa sehingga yang maju tidak hanya Kecamatan saja " jangan hanya memikirkan dirnya (Kecamtan) saja, tetapi tularkan kepada aparat di desa sehingga akan bersama-sama menciptakan pelayanan yang maksimal" pintanya.

 

 


Kamis, 19 November 2015