Grebeg Suran Baturraden Meriah

Kabupaten Banyumas

Grebeg Suran Baturraden Meriah

 

BANYUMAS : Ribuan orang menyaksikan Grebeg Suran Baturraden Minggu (15/10) sekitar Lokawisata Baturraden. Kegiatan tahunan yang digelar oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas melibatkan berbagai elemen masyarakat pariwisata termasuk 12 desa penyangga wisata Baturraden.

Peserta diberangkatkan dari Bumi Perkemahan Wanawisata, menempuh jarak kurang lebih 3 km, menuju Lapangan Lokawisata. Setiap desa membawa puluhan tenong dan sebagian menyuguhkan seni kentongan serta hadroh.

Bupati Banyumas mengatakan prosesi Grebeg Sura Baturraden merupakan budaya, sebagai bentuk rasa syukur masyarakat  kepada Tuhan. Sementara itu tenong yang berisi takir, mempunyai makna, nata ing pikir yang berarti membuat pikiran menjadi tenteram dan menghilangkan sebel puyeng. Untuk itu dengan kegiatan ini semoga masyarakat Banyumas kususnya Baturraden diberi kesehatan, kesabaran, panjang umur, sejahtera dan bahagia dunia akhirat,” kata Bupati didampingi Istri, Wakil Bupati, Ketua DPRD dan Anggota Forkompinda.

Kepala Dinporabudpar Azis Kusumandani mengatakan prosesi ritual diawali dengan mangala yudha, diikuti barisan rontek oleh anggota karang taruna Baturraden. Kemudian diikuti 2 gunungan setinggi 3 meter yang berisi berbagai hasil bumi, antara lain aneka jenis sayur mayur, sembilan bahan pokok serta berbagai jenis buah-buahan.

“Selain itu juga ada tumpeng robyong, tumpeng tri warna dan wedus kendit, sebagai kelengkapan kegiatan grebeg suran,” katanya.

Azis menambah ribuan orang yang terdiri dari pegiat wisata dan warga Kecamatan Baturaden, Banyumas, terlibat dan mengikuti ritual Grebeg Suran itu. Ritual diakhiri dengan rebutan hasil bumi ini.

“Ritual berlangsung sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas rezeki dan hasil bumi yang melimpah, yang diadakan setiap tahun pada bulan Sura atau Tahun Baru Islam” kata Azis

Selesai arak-arakan, seluruh sesaji didoakan sesepuh desa Muhayat. Mereka memanjatkan puji syukur kepada Tuhan. Dalam doa warga berharap agar seluruh masyarakat Banyumas, khususnya yang tinggal di sekitar pegunungan Gunung Slamet, selalu diberikan keselamatan.

Usai berdoa gunungan direbut oleh ribuan warga, sedangkan makanan dalam takir yang dibawa dengan tenong, dimakan bersama peserta grebeg. Sedangkan tumpeng robyong dan tumpeng tri warna dilarung di sungai Gumiwang.

Kegiatan diakhiri dengan penyembelihan wedus kendit di komplek pemakaman petilasan/situs Baturraden.


Senin, 16 Oktober 2017